Selanjutnya Inovasi selain dilakukan para UMKM, strategi digital marketing juga harus terus diperkenalkan dan diimplementasikan agar memberikan value added atau nilai lebih dalam produknya, sehingga dapat dipasarkan ke seluruh nusantara, bahkan luar negeri. Dalam pemasarannya JNE merencanakan sebuah gebrakan kedepannya untuk mempermudah pelaku UMKM dengan tidak perlu packing barang karena semua quality control dipegang JNE sehingga meminimalisir SDM dan sewa tempat.
JNE pun memiliki komunitas & Kampus Shopee Cirebon untuk menjalin kerjasama antar UMKM. Selain itu JNE menyediakan aplikasi yang bisa diunduh di Playstore atau App Store My JNE. Untuk pembayaran pun sudah bekerja sama dengan Gopay, OVO, dan malahan belanja di Tokopedia bisa membayar di JNE.
Perkembangan era digital membuat segalanya menjadi lebih mudah, menjadi sulit ketika kita tak mau beranjak untuk berkembang dan belajar dengan perubahan yang baru ini.
Inspirasi datang dari narasumber terakhir yaitu Bapak Chocky, perwakilan dari pelaku usaha Batik Trusmi yang merupakan salah satu pusat industri batik sekaligus sebagai tempat wisata kuliner. Chocky memaparkan pengalaman dari Founder nya "Sally Giofanny" yang menginspirasi dalam membesarkan usaha dan memperluas pasar batik Trusmi. Kini Batik Trusmi memiliki beberapa store di Cirebon dan sudah memiliki cabang di luar kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan.
Media pemasaran Batik Trusmi sudah ada website penjualan sehingga mampu meningkatkan penjualan. Untuk penjualan produk Batik Trusmi ternyata sudah tersebar ke beberapa Negara di Eropa juga loh.
Di era digital seperti ini semua orang memang harus tergerak untuk berkolaborasi dengan semua pihak, memanfaatkan digital marketing dan menyakinkan diri atas segala kemungkinan bahwa UMKM Lokal mampu Go International.
