Tahun baru atau pergantian tahun di Jepang disebut Oshogatsu yang memiliki arti memberikan harapan pada tahun baru. Tahun baru di Jepang pada umumnya menggunakan penanggalan imlek untuk kemudahan dalam tahap-tahap aktivitas atau kegiatan setiap tahunnya. Misalnya untuk tahap bercocok tanam pada sektor pertanian yang digunakan sampai tahun 1872. Kemudian, mulai 1 Januari 1873 penanggalan resmi pemerinatahan diubah ke penanggalan Masehi.Â
Pemerintah menghimbau rakyat agar beralih merayakan tahun baru Masehi yaitu 1 Januari. Namun, rakyat tidak mematuhi karena sebagian besar rakyat bekerja di sektor pertania. Pada tahun 1950, setelah terjadi urbanisasi dan rakyat Jepang beralih dari sektor pertanian ke sektor industri jasa, tahun baru imlek tidak lagi dirayakan. Tetapi perayaan tahun baru Jepang pada tanggal 1 Januari hanya sebagai tradisi modern. Meskipun begitu, tetap ada ritual yang setiap tahunnya dilakukan. Apa saja ritual itu? Berikut daftar ritual yang dilakukan saat tahun baru di Jepang :Â
1. Ritual OosojiÂ
Oosoji yaitu ritual atau kebiasaan membersihkan rumah dengan harapan membuat suasana baru yang dilakukan pada 13 Desember. Pada hari itu juga orang Jepang membersihkan jelaga-jelaga di kuil dengan pakaian khusus. Rital ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, tetapi mulai anak-anak hingga lansia pun ikut melaksanakannya.Â
2. NengajyouÂ
Nengajyou merupakan ritual menulis kartu ucapan tahun baru. Kartu tahun baru ini dapat dibeli di Kantor Pos Jepang yang biasanya sudah disediakan sebelum 25 Desember. Orang jepang menulis ucapan dan mengirimkannya hingga batas tanggal 1 Januari.Â
Pada kartu ucapan ini biasanya terdapat nomor undian yang dapat ditukarkan untuk mendapatkan hadiah khusus tahun baru.Â
3.Matsukado dan ShimenawakazariÂ
Ritual ini merupakan kebiasaan meletakkan hiasan didepan rumah pada tanggal 28 dan 30 Desember. Kedua tanggal tersebut sudah ditetapkan hingga turun temurun. Jika meletakkan hiasan pada tangga 29 atau 31 Desember maka dianggap akan mendatangkan musibah dan mendahului Dewa.Â
Setelah ritual ini selesai, maka nantinya hiasan harus dibuang atau dibakar dikuil tidak boleh dibuang sembarangan atau di tempat sampah. Tujuan ritual ini sendiri yaitu menggabungkan dunia manusia dengan Dewa yang dianggap dapat menggapai impian atau harapan.Â
4.OomisokaÂ