Mohon tunggu...
Tria Annisa
Tria Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi pendidikan bahasa indonesia universitas Muhammadiyah A.R Fahcrudin

Hobi: membaca Kepribadian :aktif(esktrofert)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Filsafat Eksistensialisme Mengenai Kebebasan, Kecemasan Serta Makna Hidup

18 Oktober 2024   12:21 Diperbarui: 18 Oktober 2024   13:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fot | Tria Anisa "lantai 3 universitas Muhammadiyah A.R Fachrudin"(17 Oktober 2024)

Eksistensialisme adalah cabang filsafat yang mempersoalkan keberadaan manusia seutuhnya. Eksistensi manusia tersebut dapat diwujudkan melalui kebebasan. Dalam buku Filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre karya A. Setyo Wibowo, filsafat eksistensialisme hadir melalui Jean Paul-Sartre yang dikenal dengan pernyataan "human is condemned to be free", manusia dikutuk untuk bebas. Jean Paul-Sartre memandang bahwa manusia tak dapat terbelenggu dalam sesuatu yang membuatnya dapat kehilangan hakikat hidupnya sebagai manusia. 

Aliran filsafat ini dibagi menjadi dua, yaitu teitis dan ateitis. Teitis beranggapan bahwa manusia dapat memiliki kebebasan atas dasar pengaruh dari kehendak Tuhan. Sedangkan Ateitis beranggapan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam bereksistensi, tetapi terlepas dari kehendak tuhan.

Bagaimana filsafat eksistensialisme mempengaruhi tema dalam sastra modern terutama tentang kebebasan,kecemasan,dan makna hidup?

Berikut di bawah ini adalah jawaban dari pertanyaan di atas.

Filsafat eksistensialisme menekankan individu,kebebasan, dan makna hidup dapat memiliki dampak signifikan pada tema sastra modern. Beberapa cara pengaruhnya terlihat terutama terkait dengan kebebasan: 

1. penekanan pada kebebasan individu,mereka menekankan bahwa individu memiliki kebebasan untuk membuat pilihan serta bertanggung jawab atas tindakan mereka. Sedangkan dalam sastra modern tokoh akan berhadapan pada dilema moral dan eksistensial agar mereka dapat mencari identitas dan makna dalam diri mereka.

2. Kesadaran akan absurd,banyak penulis modern yang terpengaruh oleh ide bahwa hidup dapat terasa absurd dan tidak bermakna. Ini akan memunculkan tema kebebasan dalam menghadapi kekosongan eksistensial, di mana individu harus menciptakan makna mereka sendiri di tingkat ketidakpastian. 

3. Penggambaran ketidakpastian dan kerentanan,sastra modern sering menggambarkan perjuangan individu melawan norma-norma sosial dan ekspektasi menyoroti kerentanan yang muncul dari kebebasan untuk memilih titik ini menciptakan karakter yang kompleks dan seringkali terasing. 

4. Kritik terhadap struktur sosial,eksistensialisme sering menantang struktur sosial yang mengekang kebebasan individu titik penulis modern sering mengkritik konvensi sosial dan politik, menunjukkan bahwa sistem dapat membatasi pilihan dan kebebasan individu. 

5. Pencarian makna serta identitas,tema pencarian makna dan identitas menjadi pusat dalam banyak karya sastra modern. Karakter seringkali terjebak dalam pencarian untuk menemukan diri mereka sendiri dan memahami posisi mereka dalam dunia yang kompleks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun