Mohon tunggu...
Tria Anggita Hafsari
Tria Anggita Hafsari Mohon Tunggu... Ilmuwan - Junior Researcher

Peneliti Bidang Ekologi Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan dalam Penerapan Konsep Smart Environment

9 Januari 2025   16:15 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:15 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Manusia dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia akan memengaruhi kondisi lingkungan tempat tinggalnya dan kondisi lingkungan tentu juga memberikan batasan-batasan yang harus diadaptasi oleh manusia untuk kemudian menentukan dan menjalankan aktivitas kesehariannya. Seiring perkembangan zaman, kian beragam pula konsep yang diusung dalam konteks pembangunan wilayah yang mengatur hubungan manusia dengan lingkungan secara umum. 

Konsep smart city naik ke permukaan dan dianggap sebagai gambaran mendasar dari bentuk kehidupan modern dengan kondisi lingkungan perkotaan yang lebih modern. Secara definisi, smart city adalah kota yang setiap komponennya saling berhubungan dan berfungsi secara  cerdas. Implementasi teknologi dalam pengembangan wilayah maupun penataan kota difokuskan untuk meningkatkan kualitas hidup, di mana aspek pengelolaan lingkungan menjadi salah satu bagian di dalamnya. 

Penerapan konsep smart city dalam pengelolaan lingkungan atau dikenal pula sebagai konsep smart environment memiliki tantangan tersendiri. Tantangan tersebut lebih kepada pertanyaan tentang bagaimana sebuah konsep baru dapat diadopsi oleh tatanan kehidupan yang sebelumnya telah memiliki pakem tersendiri. Menurut Rogers (2003) Terdapat sekurang-kurangnya terdapat dua faktor mendasar untuk menjelaskan tentang seberapa jauh suatu konsep baru dapat diterapkan pada suatu kelompok masyarakat. Faktor tersebut adalah pertimbangan manfaat dan tingkat kompleksitas. Bahasan akan lebih difokuskan pada penerapan konsep smart environment pada suatu kelompok masyarakat. 

Faktor pertimbangan manfaat merupakan bahasan akan besaran manfaat atau keunggulan relatif dari penerapan konsep smart environment dibandingkan konsep pengelolaan lingkungan konvensional yang telah berlaku sebelumnya pada tatanan suatu kelompok masyarakat. Faktor ini dapat diukur dari aspek ekonomi, nilai sosial, kenyamanan, dan kepuasan atas manfaat yang diperoleh. Jika manfaat yang dirasakan masyarakat ketika menerapkan konsep smart environment lebih besar, maka tentu penerapannya akan lebih luas dan mudah diterima oleh kelompok masyarakat pada cakupan yang lebih luas. 

Seiring dengan pertimbangan manfaat yang dapat diperoleh, kompleksitas juga menjadi pertimbangan mendasar dalam memutuskan penerapan konsep smart environment. Berangkat dari keberadaan kebiasaan lama dari masyarakat dibandingkan dengan teknologi terbaru yang ditawarkan, potensi benefit dari teknologi yang ditawarkan akan dihadapkan dengan kenyamanan penggunaan teknologi yang sudah menjadi kebiasaan sejak lama. Bobot antar dua hal tersebut akan memengaruhi tinggi rendahnya tingkat adopsi masyarakat akan konsep smart environment. 

Secara praktis tantangan yang harus dijawab untuk mewujudkan penerapan konsep Smart Environment secara efisien adalah menghadirkan suatu sistem terpadu yang menjamin manfaat dapat diperoleh secara optimal oleh masyarakat, serta penguatan aspek-aspek pendukung kemudahan dalam berbagai karakteristik kelompok dalam suatu tatanan masyarakat. 

Referensi:

Rogers, E. M. 2003. Diffusion of innovations. New York: Free Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun