inovasi seperti aquaponik dikembangkan oleh Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Gelombang 3 Kelompok 98 yang beranggotakan Dimas Fajar Abdurrakhim, Aquan Jalu Sunarto, Tria Alfiatul Khoirunnisa’, Mohammad Misbachul Munir dan Rania Alfita Salma dengan dosen pembimbing lapang pak Dr. Ir. Wehandaka Pancapalaga, M. Kes di Yayasan Mamba'ul Hikmah, Karang Ploso. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Dalam era di mana keberlanjutan dan ketersediaan pangan menjadi perhatian utama,Aquaponik merupakan metode pertanian yang menggabungkan budidaya ikan dengan tanaman dalam satu sistem yang saling menguntungkan. Konsep dasarnya adalah bahwa limbah yang dihasilkan oleh ikan, yang kaya akan nutrien, digunakan sebagai sumber makanan bagi tanaman. Dalam hal ini akan menciptakan lingkungan yang seimbang dan berkelanjutan di mana kedua komponen yaitu ikan dan tanaman saling mendukung pertumbuhan satu sama lain.
Sistem aquaponik terdiri dari beberapa komponen utama, seperti:
1. Kolam Ikan: Sebuah kolam yang berisi ikan-ikan yang dipelihara. Limbah dari ikan-ikan ini adalah sumber nutrisi penting untuk tanaman.
2. Media Tanam: Tanaman tumbuh dalam media tanam yang ditempatkan di atas kolam ikan. Media ini mendukung pertumbuhan akar tanaman dan membantu dalam penyaringan limbah.
3. Pompa dan Sistem Filtrasi: Sistem ini mengalirkan air dari kolam ikan ke media tanam. Selama perjalanan ini, air disaring untuk menghilangkan limbah padat dan menjaga kualitas air yang baik bagi ikan dan tanaman.
4. Siklus Air: Air yang telah mengalir melalui media tanam kembali ke kolam ikan dengan kualitas yang ditingkatkan karena proses pemurnian oleh tanaman.
Inisiatif aquaponik oleh PMM Kelompok 98 tidak hanya menghasilkan tanaman dan ikan yang sehat, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat lain seperti meningkatkan pendapatan ekonomi yayasan tersebut. Inovasi aquaponik yang diambil oleh Kelompok 98 PMM Gelombang 3 di Yayasan Mamba'ul Hikmah adalah contoh nyata bagaimana inovasi pertanian dapat menjadi solusi untuk tantangan keberlanjutan dan pangan.Â
Dengan memadukan teknologi, edukasi, dan kerjasama komunitas, mereka telah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman dan ikan secara bersamaan. Langkah ini tidak hanya bermanfaat untuk mereka sendiri, tetapi juga berpotensi menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mengadopsi pertanian berkelanjutan dalam mengelola sumber daya pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H