Mohon tunggu...
TRIA ABEL SEPTIANI
TRIA ABEL SEPTIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - TRIA ABEL SEPTIANI

Tria Abel Septiani, Bojonegoro 17 September 2003

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisa Permasalahan "Kue Tart Cantika" di Tengah Pandemi Covid-19

9 September 2021   09:53 Diperbarui: 9 September 2021   10:02 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era saat ini yaitu tepatnya di era pandemi covid-19 keadaan ekonomi di dunia terutama di Indonesia sedang mengalami penurunan yang cukup drastis. Keadaan ini tentunya berdampak kepada banyak hal, salah satunya bagi pelaku bisnis. Pandemi covid-19 ini tentu sangat memberikan dampak negatif bagi para pelaku bisnis, karena keadaan ekonomi yang sedang menurun jadi banyak orang yang mengurangi pengeluarannya.Hal inilah yang mengakibatkan adanya penurunan penghasilan. Pada zaman sekarang ini pelaku bisnis dituntut untuk dapat berinovasi agar dapat bersaing dengan produk diluaran sana dan dapat mencipatakan produk-produk yang menarik serta kreatif agar dapat menarik daya beli konsumen. Hal tersebut harus dilakukan oleh pelaku bisnis sebagai salah satu usaha agar perekonomian di bangsa kita lebih maju lagi.

Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai masalah perekonomian.Banyak masyarakat yang bergantung hidup dengan usahanya. Namun sekarang ini banyak usaha-usaha yang harus tutup, hal itu disebabkan karena minimnya konsumen.Di keadaan yang serba susah ini masyarakat mulai berhemat salah satunya mengurangi kegiatan pembelian.Semenjak Covid-19 ini masuk ke Indonesia memang sudah menjadi kekhawatiran semua pihak. Salah satunya khawatir akan keadaan perekonomian bangsa.Permasalahan ini membuat para pelaku bisnis bingung.Banyak masyarakat yang masih menggunkan cara penjualan secara tradisional, sehingga mereka harus mengubah strategi penjualan agar bisa tetap bertahan di era pandemi Covid-19 saat ini.

Di kota Bojonegoro tepatnya di desa Ngaglik, kecamatan Kasiman terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan " Kue Tart Cantika ".Usaha ini  berdiri sejak tahun 2019 sampai sekarang.Meskipun keadaan ekonomi sedang menurun usaha ini tetap berdiri ditengah pandemi berdasarkan kebutuhan konsumen akan kuliner.Tetapi karena keadaan sekarang yang sedang pandemi para pelaku usaha sedang mengalami banyak permasalahan, salah satunya penurunan daya beli oleh konsumen dan faktor lain juga.Sehingga diperlukan beberapa perubahan strategi untuk menyesesuaikan keadaan yang saat ini sedang terjadi. Karena keadaan bangsa ini yang sedang pandemi jadi strategi penjualannya juga menyesesuaikan keadaan yang ada dan pastinya harus tetap bisa menarik perhatian konsumen,

 Setelah saya melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan narasumber pemilik usaha "Kue Tart Cantika" yang bernama Mega Yulia , saya mendapatkan informasi yang menarik terkait usaha bisnis tersebut di tengah pandemi Covid-19.Dimulai dari berbagai permasalahan yang ada serta inovasi strategi pemasarannya.Untuk usaha Kue Tart Cantika ini terdapat beberapa permasalahan. Masalah itu terdapat pada  pemasok bahan-bahan kue, terkadang Mbak Mega kesusahan untuk mencari salah satu bahan untuk membuat kue tart, hal itu disebabkan karena pembatasan jalan dan pelarangan perjalanan jarak jauh yang sedang diterapkan oleh pemerintah sehingga bahan-bahan kue datang lebih lama dan tentunya proses produksi kue tart nya juga tidak bisa secepat biasanya.

Kemudian, dalam segi penjualan Mbak Mega menuturkan" memang dalam keadaan pandemi seperti ini, segala sesuatu menjadi susah. Sama halnya dalam kegiatan jual beli.Bahkan agar bisnis kita bisa tetap bertahan, kita harus selalu berinovasi."Adanya pandemi Covid-19 cukup memberikan dampak negatif bagi penjualan Kue Tart ini.Pada awal pandemi sampai pertengahan omset penjualan Kue Tart Cantika ini mengalami penurunan yang drastis.Karena penerapan PPKM sehingga masyarakat mulai berkurang pemasukannya dan juga banyak yang enggan untuk keluar rumah.Hal ini lah yang mengakibatkan Mbak Mega sempat berhenti memproduksi Kue Tart sementara waktu.

Namun Mbak Mega tidak menyerah sampai disitu,beliau kemudian memulai untuk memproduksi Kue Tart lagi. Berbagai upaya terus dilakukan dan terus berinovasi serta mengembangkan sistem penjualannya yg sebelumnya memasarkannya hanya dari rumah namun sekarang Mbak Mega  sudah mulai memasarkan Kue Tartnya secara online yaitu melalui sosial media seperti, Whatshapp,Instagram,tik tok dan lain lain.Mbak Mega menuturkan "Dengan saya mengubah strategi pemasaran secara online, Alhamdulillah omset penjualan saya meningkat".Jadi menurutnya startegi untuk berjualan online dalam masa pandemi saat ini adalah cara yang tepat dan efisien karena.hal tersebut cukup berpengeruh dalam penjualannya.

Selain itu Mbak Mega juga berinovasi untuk produksi Kue Tartnya sehingga bisa bersaing dengan produk lain di luar sana. Inovasinya yaitu menambah varian rasa dari Kue Tartnya, serta pilihan desaign yang lebih banyak, sehingga konsumen lebih banyak pilihan. Harga dari kue tart ini juga sangat terjangkau.Kemudian pada setiap awal bulan Mbak Mega memberikan promo serta menyediakan jasa umtuk mengantarkan pesanan Kue Tart ke pelanggan. Strategi dan inovasi tersebut lah yang membuat usaha Mbak Mega bisa tetap bertahan di saat pandemi Covid-19.Karena pada dasarnya inovasi dan strategi dalam sebuah usaha sangatlah penting. Kemudian sedikit saran dari saya mengenai permasalahan pemasok bahan baku kue tart bahwasannya pelaku usaha Kue Tart Cantika harus menambah banyak kenalan pemasok bahan-bahan kue sehingga disaat yang satu pemasok tidak bisa masih ada pemasok yang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun