Anak merupakan pribadi yang mempunyai potensi yang dapat terus dikembangankan. Tetapi kenyataannya selama ini anak masih ku- rang mendapatkan perhatian khususnya dalam meningkatkan kreativitas anak sejak dini (Hanafi & Sujarwo, 2015). Sesuai dengan undang-undang No 20 tahun 2003 pendidikan dijalankan dengan penuh semangat, mencip- takan hasrat serta daya cipta partisipan ajar pa- da langkah pengajaran. Sehingga kegiatan anak baik di sekolah, di rumah maupun dilingkungan sekitar perlu di dorong pada aktivitas-aktivitas  yang mendukung tumbuhnya daya kembang anak khususnya pada aspek kreativitas (Pur- wanti, 2021).
Sampah-sampah tersebut berupa botol, kaleng, dan kotak bekas minuman dan makanan anak- anak. Dengan adanya sampah tersebut selain memperlihatkan pemandangan yang kotor juga dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Tum-pukan sampah dapat menjadi sarang nya- muk dan menimbulkan penyakit (Cahyani et al., 2015). Permasalahan sampah dapat diatasi salah satunya dengan memanfaatkan kembali barang sampah yang ada menjadi lebih bermanfaat.
Pemanfaatan sampah menjadi barang yang lebih berguna diperlukan ide, kreativitas, dan inovasi. Maka menjadi peluang yang baik melibatkan anak-anak dalam mengatasi masalah sampah di sekitar lingkungan mereka, sekaligus harapannya dapat meningkatkan kreativitas yang mereka miliki.
Pemanfaatan sampah botol plastik diantaranya dengan diubah menjadi berba-gai aneka ragam bentuk barang yang memiliki nilai guna yang lebih tinggi. Sampah botol plastik dapat diubah bentuk menjadi berbagai aksesoris kebutuhan rumah tangga (Doriza & Putri, 2014). Sampah botol plastik juga dapat diubah menjadi wadah alat tulis, botol tabungan, tempat sampah, dan berbagai barang lainnya (Cahyani et al., 2015). Barang bekas dapat diubah menjadi lebih menarik dengan teknik yang lebih mudah, seperti memanfaatkan kain flannel atau kertas asturo untuk menghiasnya, hal tersebut dikare- nakan kain lebih mudah untuk dipotong, ditempelkan, tidak tertiras dan memiliki banyak warna (Hikmat, 2010).
Pengubahan bentuk barang dari barang bekas menjadi barang dengan nilai guna membutuhkan ketrampilan dan kreativitas. Ide dan inovasi perlu dikem-bangkan sehingga menghasilkan barang yang bermanfaat. Untuk meningkatkan ketrampilan dan kreativitas dalam pemanfa-atan barang bekas dapat dilakukan dengan metode pelatihan (Sobakhah & Izzati, 2017). Pelatihan ke anak-anak dapat dilakukan dengan praktik langsung dan demonstrasi. Pelatihan ketrampilan dapat dilakukan dengan berbagai tahapan kegiatan seperti cara membersihkan botol sampah agar siap dipakai sebagai bahan baku, cara menggunting, cara menempel, cara menghias, dan langkah-langkah lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H