Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada pasal 19 ayat 1 disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk partisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serat psikologis peserta didik.
Peran kegiatan seni yang dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini sangatlah bagus dalam membantu stimulasi kreativitas perkembangan anak. Seni menunjukkan bahasa berpikir untuk anak. Melukis adalah cara berekpresi yang paling sederhana untuk anak usia dini. Melukis merupakan alat ekspresi yang lebih kuat daripada kata-kata di tahun awal perkembangan anak. Setiap anak berbeda dalam cara berekspresi. Alasan untuk ini yaitu karena setiap anak berbeda dalam pertumbuhan, persepsi, dan pemahaman. Melukis sebagai tempat dimana anak merasa bebas seperti halnya dorongan untuk bermain.
Anak membutuhkan tempat dimana mereka dapat berbicara, bekerja, mendapatkan kebebasan dan menghasilkan sesuatu selama bersama dengan orang lain. Dalam kegiatan seni untuk anak usia dini, seorang pendidik harus menyiapkan lingkungan yang cocok bagi anak untuk mencoba instrumen baru. Anak usia dini harus didorong dengan dibuat untuk dapat menceritakan tentang lukisan yang mereka hasilkan. Kondisi yang mendukung harus dipersiapkan dalam kegiatan seni untuk memungkinkan anak belajar memunculkan kreativitasnya. Kegiatan seni terbaik selama pendidikan pra sekolah adalah aktivitas seni yang alami dan ekonomis.Â
Kegiatan akan semakin diperkuat melalui partisipasi aktif dari anak. Hal ini berhubungan dengan perkembangan seni anak usia dini.
Seni adalah bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, tetapi hingga saat ini eksistensi pendidikan seni kerap kali dipertanyakan, termajinalkan karena system, mitos dan kesalahpahaman penyelenggaraannya dalam lingkungan sekolah (Soetedja, 2007:413). Pendidikan seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan manusia melalui seni. Pendidikan secara umum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan setiap anak (peserta didik) menemukan pemenuhan dirinya (personal fulfillment) dalam hidup, untuk mentransmisikan warisan budaya, memperluas kesadaran social dan sebagai  jalan untuk menambah pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H