Mohon tunggu...
tri widiantoro
tri widiantoro Mohon Tunggu... Administrasi - Orang jawa yang tersesat di tanah banten

fans of milan and liverpool

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Empat Sekawan Menangkap Ikan

7 Juli 2015   10:14 Diperbarui: 7 Juli 2015   10:17 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Malam ini Anto gembira karena besok adalah hari minggu jadi besok ia dan kawan kawan bebas bermain sepuasnya, sebelum tidur Anto sudah merencanakan hal yang akan di kerjakan esok hari yaitu akan mencari ikan disungai di desa sebelah . anto pun tertidur pulas malam ini, tersungging senyum di bibir Anto . Pagi ini matahari telah menampakkan dirinya tetapi Anto masih tertidur dengan pulasnya, pukul tujuh Hari ,Yadi, dan Tono datang ke rumah anto, “assalamuallaikum, Antoooo.....” suara Hari,Yadi dan Tono bersamaan ,” waalaikum salam......” terdengar jawaban dari dalam rumah,tak lama kemudian muncul ibu Anto “selamat pagi bu, Antonya ada bu.....?” tanya Yadi mewakili teman-temannya, “oo.. Anto , ada tapi sepertinya masih tidur..” jawab ibu Anto,”mau ibu panggil,atau kalian mau ke kamar Anto ....?sambung Ibu Anto, “biar kami saja yang ke kamar Anto, kalau di ijinkan....” jawab Tono, “ya sudah sana kedalam ....” kata Ibu Anto, mereka bertigapun berjalan ke kamar Anto,mereka sudah terbiasa dengan rumah Anto ini karena sudah sering bermain bahkan kadang mereka menginap .Anto masih tidur ketika mereka masuk ke kamar “ Anto, anto bangun.....” Hari dan Yadi menggoyangkan badan Anto sedangkan Tono menggelitik telinga , Anto pun terjaga dan langsung terduduk di tempat tidur “ ada apa ada apa ini....”katanya terkaget kaget,” jadi apa tidak acara kita nih.......? tanya Hari kepada Anto,” oh iya,aku hampir lupa....” kata Anto sambil menepuk dahinya sendiri,kemudian bergegas bangun dan mengambil handuk langsung ke kamar mandi sementara teman-temannya di tinggalkan begitu saja,hampir setengah jam menunggu akhirnya mereka siap berangkat ,sebelum berangkat mereka berpamitan ke Ibu Anto terlebih dahulu. Mereka pun pergi dengan hati gembira,karena sebelum pergi mereka di bekali makanan yang lumayan banyak. Mereka berjalan beriringan menuju ke sungai,sepanjang perjalanan mereka bersendau gurau dan tertawa riang, jarak sungai dari rumah Anto lumayan agak jauh kurang lebih setengah jam perjalanan ,tetapi hal itu tidak jadi masalah karena melewati persawahan yang hijau dan dan kebun singkong juga kebun kacang panjang yang asri jadi tidak tidak membosankan dan yang serunya bisa ambil buah yang ada di kebun itu seperti buah pepaya,walaupun sebenarnya halitu tidak boleh dilakukan. Meski hari itu masih pagi,di sawah sudah banyak petani yang bekerja menggarap sawah mereka,”mau kemana anak-anak......? tanya salah seorang petani kepada Anto dan kawan-kawan” kami hendak mencari ikan ke sungai pak... jawab Tono, “Oh.. begitu,hati-hati ya nanti kalau di hulu sungai hujan biasanya pintu air di bendungan di buka,jangan sampai terbawa hanyut......” nasehat petani itu, “ Iya pak kami akan hati-hati......”jawab mereka bersama-sama, “mari pak....”sahut Yadi menutup pembicaraan dengan petani tersebut. Tidak berapa lama,sayup-sayup terdengar suara gemericik air. Anto,Yadi,Hari dan Tono makin bersemangat mengayun langkah,akhirnya mereka sampai di pinggir sungai. Karena terlalu bersemangat ketika hendak turun ke pinggir sungai Tono tergelincir karena tanahnya licin, langsung saja Tono meluncur ke bawah dan terduduk di batuan di pinggir sungai, spontan Anto Yadi dan Hari tertawa terpingkal-pingkal, “makanya berjalannya hati-hati dong jangan terburu-buru”, ujar Yadi,sedangkan Tono meringis saja bukan karena sakit tapi karena malu, ah ada-ada saja nih kejadian....pikir Tono. Karena masih di kaki gunung di sungai ini masih banyak batu kali yang besar besar,anto dan tono segera naik ke batu yang lumayan besar dan datar,kemudian melepas baju dan menyimpannya diatas batu tersebut,” Hari, Yadi lepas baju kalian dan simpan di sini....” teriak Tono “Ya, sebentar.......”jawab Yadi kemudian menghampiri Anto dan Tono, mereka berempat segera mencari ceruk air yang tidak terlalu besar biasany ada ikan yang terjebak dan bersembunyi di balik batuan. Mereka memang tidak membawa kail ataupun jaring, karena memang terbiasa menangakap ikan dengan cara seperti ini, tempat yang ada ikannya di obok-obok setelah ikannya mabuk baru di tangkap.Mereka berpencar mencari ceruk atau kolam kecil yang ada, tidak lama kemudian Tono berteriak,”Hei sepertinya di sini ada ikannya, cepat kemari......” Hari,Anto dan Yadi segera menghampiri Tono,”Mana ikannya, mungkin kamu salah lihat.... ujar Anto,”tunggu dulu, sabar nanti juga terlihat,....”kata Tono, tidak lama terlihat ikan melintas berenang, “ itu tuh ikannya ada....” teriak Hadi, secara bersama mereka turun ke air dan mulai berebutan menangkap ikan, air pun jadi keruh karena mereka berempat mengobok-obok ceruk itu,akhirnya ada ikan yangamulai mabuk dan di tangkap oleh Tono,”aku dapat satu nih.....” Yadi pun berteriak ketika berhasil menangkap ikan,gembiranya bukan main Anto dan kawan-kawan setelah berhasil menagkap beberapa ekor ikan, merekapun beristirahat dan membuka bekal pemberian Ibu Anto, “bungkus kuenya jangan di buang sembarangan nanti mengotori sungai......”kata Tono, setelah cukup kenyang mereka merebahkan diri di atas batu. “Ayo kita turun lagi mencari ikan.....” kata Tono, mereka langsung menyebar lagi dan hal yang sama di lakukan oleh mereka di selingi tawa ceria,di kejauhan langit pada bagian hulu sungai terlihat mulai agak gelap sepertinya akan turun hujan juga mulai terdengar gemuruh suara petir.”Ikan yang kita dapatkan sudah cukup banyak,kita pulang saja yuk......” ajak Yadi. Bendungan di hulu sungai sebentar lagi pasti di buka,apabila mereka masih di sungai bisa terbawa arus sungai, mereka teringat nasehat petani saat mereka berangkat mencari ikan bahwa kalau hujan bendungan pasti di buka mereka tidak mau kalau hal itu terjadi, hanyut terbawa arus sungai.” Yuk cepat kita pulang,jangan lupa ikannya jangan tertinggal......”kata Yadi, setelah memakai baju dan mengemas barang-barang mereka pun pulang,walau sebenarnya masih ingin lebih lama tapi tak apalah libur minggu depan masih ada waktu untuk bermain bersama lagi. Mereka pulang dengan hati gembira.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun