Mohon tunggu...
tri widiantoro
tri widiantoro Mohon Tunggu... Administrasi - Orang jawa yang tersesat di tanah banten

fans of milan and liverpool

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Adik Sepupuku

7 Juli 2015   13:56 Diperbarui: 7 Juli 2015   13:56 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siwi punya kebiasaan baru akhir-akhir ini yaitu selalu melihat kalender yang ada di ruang keluarga,hal itu jadi perhatian Ibunya, “ibu perhatikan kamu selalu melihat kalender,ada apa sih ......?” tanya Ibunya,”itu bu, Siwi sering memperhatikan kalender karena sudah tak sabar mau bertemu dengan Tabila anak Om Yanto, akhir minggu ini jadi kan mereka datang.......?” jawab Siwi sekaligus bertanya ke Ibunya, “Iya, pasti Om Yanto sekeluarga dan juga Om Dwi datang .....”. Akhir minggu ini rumahnya pasti akan ramai sekali karena keluarga besar dari Ibunya akan berkumpul di sini, ada yang dari banten, jakarta,sragen,temanggung dan juga klaten tempat di mana Siwi tinggal. Om Dwi dan Om Yanto adalah adik kandung Ibu Siwi, mereka tinggal di jakarta dan banten. Om yanto punya satu anak namanya Tabila yang berumur empat tahun, anaknya lucu sekali.Mereka akan datang ke klaten karena ada acara selamatan atau kendurian seribu hari meninggalnya nenek.Semalam om Yanto menelefon mengabari bahwa akhir minggu ini jadi datang,Tabila anak om Yanto pun ikut berbicara dengan Ibu Siwi Banyak hal yang di tanyakan oleh Tabila,maklum masih anak kecil jadi selalu ingin tahu, mulai dari kegiatan Ibunya,Bapaknya juga Siwi dan Kakak-kakaknya semua di tanyakan oleh Tabila. Tiga hari kemudian, yakni hari jum’at rumah siwi mulai ramai oleh tetangga dan saudara yang membantu untuk mempersiapkan tempat dan memasak, sebagian besar saudara yang rumahnya dekat yang membantu, kalau yang jauh belum datang. Kebetulan Bapak Siwi jadi ketua Rt di kampung ini makanya para pemuda mudah untuk di ajak bergotong royong membantu mempersiapkan tempat, dan juga para ibu-ibu untuk membantu memasak di rumah. Keesokan harinya Om yanto dan keluarga datang bersama Om Dwi, mereka datang agak siang karena keretanya hanya sampai jogja jadi harus menyambung lagi dengan kereta ekonomi tujuan klaten, dari stasiun klaten mereka menyewa angkutan umum atau angkot untuk sampai ke rumah Siwi. Walaupun lelah tapi mereka tetap gembira karena bisa berkumpul kembali dengan keluarga besar,begitu pula Tabila setelah beristirahat langsung terlihat aktifnya sepupuku ini, “Bude, Bude ikannya mana....? tanya Tabila ke Ibu Siwi, “Ada, itu di kolam,minta anter sama mbak Siwi ya.....jawab Ibu Siwi, “ Wi....Siwi....antar Tabila nih ke kolam ikan di belakang..... teriak Ibu Siwi. Tak lama kemudian Tabila sudah asyik mengobok-obok kolam untuk menangkap ikan,Siwi hanya memperhatikan tingkah adik sepupunya itu sambil tersenyum, anak-anak kecil di sekitar rumah yang biasanya tidak berani untuk menangkapi ikan yang di kolam itu jadi ikut-ikutan, Bapak Siwi tidak melarang, daripada keponakannya menangis di biarkan saja mereka bermain di kolam ikan itu. Setelah puas bermain di kolam ikan, Tabila beristirahat sekalian makan siang dulu,karena ketika datang hanya makan cemilan saja, bahagianya mereka karena dapat makan bersama dan berkumpul dengan anggota keluarga yang belum tentu bisa bertemu setiap hari,ramainya bukan main makan siang hari ini, karena biasanya hanya berlima Bapak ,Ibu, dua kakak dan Siwi. Makan siang sudah selesai Siwi membantu Ibu dan kakaknya merapihkan meja makan, sepertinya Tabila sudah mengantuk karena lelah bermain dan perut kenyang setelah makan, terdengar rengekannya” Ibu pengen bobo tapi sama mbak Siwi .......” rajuk Tabila, “Ya sudah ayo tidur di kamar Mbak Siwi.....” jawab Siwi, karena memang lelah dan mengantuk Siwi langsung menggendong Tabila,adik sepupunya itu. Setelah tidur yang nyenyak selama tiga jam, sekitar pukul empat sore Siwi dan Tabila bangun dan langsung mandi karena kalau terlalu sore airnya terasa dingin, setelah selesai mandi Siwi mengajak Tabila bermain di lapangan dengan teman-temannya, di belakang rumah Siwi ada lapangan yang biasanya untuk menjemur gabah,jagung atau kacang tanah hasil panen warga, Tabila terlihat senang sekali karena punya banyak teman baru dan juga cepat sekali akrabnya. Tak terasa sudah tiga hari keluarga besar ibunya berkumpul, merekapun harus pulang ke rumah masing-masing,walaupun sebenarnya masih ingin lebih lama lagi berkumpul.Siwi sedih harus berpisah dengan adik sepupunya ini, tapi karena Omnya harus bekerja lagi mereka harus pulang sebagai kenang-kenangan Siwi memberikan boneka dora kesayangannya yang selalu menemani tidurnya agar Tabila selalu ingat akan dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun