“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” (Pramoedya Ananta Toer)
Sehari setelah pelatihan ngeblog Kompasiana di Universitas Widyagama Malang http://www.kompasiana.com/iwannugroho/ayuk-menulis-di-kompasiana_57652252af9273170a36ccd9, saat bertemu di ruang dosen, seorang teman meminta, “Bu Tri, ilmunya ditularkan ya untuk temen-temen satu jurusan”. Saya jawab,”Monggo bu”.
Kalau sekedar meng-guide cara membuat akun di Kompasiana, menggunggah foto profil & cover dan cara posting artikel serta meng-insert gambar, saya bisa. Soal artikelnya apa, saya yakin rekan-rekan saya pastilah punya banyak bahan untuk ditulis.
Beberapa hari kemudian, seperti terkena telepati saja, pak Iwan rektor kami, Kompasianer yang sudah memposting seratusan lebih artikel menawari mengajari ngeblog Kompasiana, kali ini untuk rekan-rekan se-Fakultas Pertanian. Saya kebagian tugas njawili dan me-woro-woro kegiatan ini. Namun, tidak hanya rekan dosen, para mahasiswa juga antusias mendaftar pelatihan. Supaya pelatihan berjalan efektif, calon peserta kami minta untuk menyiapkan bahan, seperti foto untuk profil maupun cover, file scan KTP dan artikel yang akan diposting.
Di tengah kesibukan pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Genap 2015/2016, dosen dan mahasiswa calon peserta pelatihan mempersiapkan bahan pelatihan. Pada hari terakhir UAS, yaitu Selasa28 Juni 2016 mulai pukul 09.30 WIB pelatihan dilaksanakan di ruang H8 Kampus III Universitas Widyagama Malang. Saya ijin datang sedikit terlambat, karena pagi hari itu musti mengantar keponakan saya, si kecil Amanda yang sedang berlibur di rumah dan sedang demam, ke dokter. Untunglah tidak antre sehingga saya bisa segera menyusul ke ruang H8.
Ruangan penuh saat saya datang. Setelah mengucapkan salam dan melongok ke kanan kiri, saya dapati sebuah kursi yang kosong di belakang dekat jendela. Syukurlah, acara baru dimulai, saya ketinggalan pembukaan saja.
Pak Iwan menjelaskan secara singkat materi “Mengapa, Ada Apa dan Bagaimana Menulis” dan “Mengapa Kompasiana”. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan praktek.
Sesi praktek berlangsung dengan seru dan heboh. Saat membuka www.kompasiana.com dan sign up, sebagian besar peserta belum berhasil langsung membuat akun. Ini yang membuat heboh. Baru memandu peserta yang duduk di depan, yang di belakang sudah memanggil, “Bu, ini kok tidak bisa. Pak, ini kok begini tampilan yang keluar.” Jadi, belum tuntas menjelaskan apa yang harus diklik pada satu peserta, sudah pindah ke peserta lainnya. Baru menjelaskan pada peserta yang di belakang, yang di samping juga memanggil-manggil. Seru pokoknya (hehehe...).
Gilanglah yang pertama sukses membuat akun dan posting artikel. Oleh karena itu, dia kami minta memandu peserta lainnya juga. Ini artikel pertamanya yang kemudian masuk kategori ‘pilihan’ :
http://www.kompasiana.com/gilangrmdhn/pasar-dan-tradisi-persenan_5771f1a1749773320999ca85
Selain Gilang, dua peserta lain berhasil memposting artikel mereka pada saat pelatihan.