Mohon tunggu...
Tri Hatmoko
Tri Hatmoko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Orang kampung dari lembah Sembuyan, Penikmat music kroncong, campur sari dan pop jawa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilihan Pimpinan KPK dan DPR = TK-nya Gus Dur!

30 November 2011   02:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"DPR kok seperti anak TK"  Kita semua pasti tahu siapa yang melontarkan itu. Walaupun kemudian memunculkan pro dan Kontra, Gus Dur nampaknya tak peduli. Karekternya memang begitu. Hari - hari ini DPR sedang 'bekerja' untuk memilih pimpinan KPK yang baru. Empat orang yang selesai masa tugasnya akan segera dipilihkan pengganti. Pansel bentukan pemerintah telah memilih delapan orang calon untuk kemudian dipilih oleh DPR. KPK lembaga pengadilan yang menjadi tumpuan dalam membarantas korupsi pimpinannya dipilih oleh DPR yang katanya Gus Dur Taman Kanak - Kanak itu? Apa jadinya? Beberapa sifat prilaku anak - anak TK : 1. Ikut - ikutan. Anak - anak usia TK biasanya mempunyai sifat perilaku ikut - ikut.  Apa yang dilakukan atau dimiliki kawannya maunya begitu juga. Misalnya di sekolah, ada yang main ayunan, yang lain pasti juga ikut - ikutan main. Temannya dibelikan  tas atau sepatu  baru, sampai di rumah juga minta dibelikan yang sama.  Apalagi gambarnya yang lagi trend di TV. Adalagi, kalau ada temenya nangis, terus ada yang mulai nyorakin, yang lain terus ikut - ikutan. 2. Selalu Taat Apa Kata Guru Nah ini yang paling sering sering bikin orang tua kesel, anak - anak TK sering menggunakan kata - kata " Kata Bu Guru ... " Jadi yang paling benar dan paling ditaati itu kata - kata Guru. Penalaran anak - anak TK memang masih terbatas, sehingga ucapan guru itu itu nomor satu. Paling benar dan paling baik.  Maka tak jarang orang tua titip pesan sama gurunya agar menasehatkan sesuatu kepada anaknya. Dan ini manjur  anak pasti nurut. 3.  Suka Pamer Perilaku selanjutnya suka pamer. Punya sepatu baru, belum sampai sekolah saja sudah menghayal nanti mau ditunjukin sama si A, si B dll kawan - kawan sekolahnya. Ayahnya beli mobil baru, sampai di sekolah si anak akan dengan bangga bercerita dengan teman - temannya kalau ayahnya barusan membeli mobil baru.  Ini bukan sesuatu yang buruk sebetulnya, mungkin karena bangganya. 4. Tak Peduli/Cuek. Salah satu sifat anak - anak yang murni itu adalah periang.  Belum tahu rasa sedih, prihatin dsb. Pokoknya senang.  Lihat saja di beberapa tempat yang terjadi bencana misalnya, anak - anak juga tetap bisa ceria,  bermain bola, lompat tali  permainan apapun tetap bisa dimainkan. Kerena mereka memang belum sepenuhnya paham kalau mereka sebetulnya sedang  sedih/prihatin.  Anak - anak juga belum ngerti kalau cari rejeki itu tak mudah, maka saat orang tua membanting tulang, anak - anak tetap bisa bermain dengan ceria.  Tak paham akan sulitnya keadaan ekonomi keluarga. silahkan jika ada yang mau menambah! Semoga sifat - sifat anak - anak TK semacam itu sudah tidak ada lagi pada diri para anggota Dewan yang terhormat, sehingga ungkapan Gus Dur sudah tidak berlaku lagi.  Harapannya Para anggota Dewan yang mewakili Rakyat sungguh mampu  memilih pimpinan yang terbaik, orang - orang yang tepat untuk bekerja menegakkan keadilan di negeri ini. Pastilah masing - masing anggota memegang 'aturan'  yang telah ditetapkan oleh partai masing - masing.  Namun harapannya mereka tetap menghidupi hati nuraninya sehingga tidak sekedar ikut - ikutan,  melakukan apapun yang dikatakan oleh pimpinan partai tanpa peduli dengan keadaan masyarakat. Pansel telah memilih delapan orang terbaik yang mendaftar untuk menjadi pimpinan KPK, DPR kemudian akan memilih empat dari delapan calon yang diajukan pasel.  Semoga para anggota DPR yang terhormat terbebas dari sifat - sifat ' anak anak TK '  seperti yang pernah dilontarkan salah satu presiden kita itu,  sehingg pimpinan KPK terpilih dapat menegakkan hukum tanpa pandang bulu yang bisa melahirkan rasa adil di hati masyarakat.  Ayo DPR Bisa!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun