Mohon tunggu...
Tri Hatmoko
Tri Hatmoko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Orang kampung dari lembah Sembuyan, Penikmat music kroncong, campur sari dan pop jawa.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bola Volly Mengapa Gak Diperebutkan Seperti Sepak Bola?

7 Desember 2011   12:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:42 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_147126" align="aligncenter" width="367" caption="Bola Yang Ini Juga Sama Bundarnya Kok!"][/caption] Sepak bola sedang menjadi rebutan para tuan kaya, namun bola volly, namanya sama - sama bola, bentuknya juga sama bulat, bahannya pun juga kurang lebih sama, paling beda motif, mengapa para tuan kaya itu gak mau pada ngrebutin ya? Bola volly sebenarnya juga permainan yang sangat merakyat dengan jumlah penggemar yang besar. Di kampung - kampung di daerah  Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan daerah - daerah lain menjadi permainan yang paling banyak digemari selain sepak bola. Permainan ini 'hidup' sepanjang waktu seperti sepak bola. Tidak hanya bersifat musiman. Bola volly biasanya dimain sore hari, usai bekerja atau untuk para pelajar usai sekolah. Ini bisa dilihat dari terus hadirnya pemain - pemain muda yang berbakat, disetiap kejuaraan yang diadakan. Seperti yang barusan usai dilangsungkan minggu kemarin, kejurnas Divisi I yang dilangsungkan di GOR Dimyati Kota Tangerang. Dalam kerjurnas yang dimenangkan oleh tim tuan rumah JML Tangerang setelah mengandaskan perlawanan tim tangguh Bank Sumsel ini, bibit - bibit pemain muda banyak muncul. Ini menandakan bola volly tetap 'hidup' dibanyak daerah. memang saya  hanya sempat menyaksikan partai semifinal saja, namun terlihat pada babak semi final ini saja penonton terlihat cukup banyak. Antusiasnya pun tak kalah dengan supporter bola. Seperti yang diperlihatkan para pendukung dari tim  PDAM Indramayu, TNI AU juga tim tuan rumah sendiri. Untuk sebuah kejuaraan dengan promosi yang minim, penontonnya juga cukup banyak. Melihat potensi itu, para pemain yang tak terputus regenerasinya juga masyarakat penggemarnya yang banyak, saya membantin, mengapa cabang olah raga ini tidak menarik minat si kaya untuk bisa dikembangkan menjadi lebih besar lagi? Dari pada berebut, wong juga sudah berkuasa dua periode, mengapa tidak melirik cabang ini untuk 'dikaryakan"? Dengan kemampuan modal yang ada, saya yakin bola volly bisa mengumpulkan pendukung yang besar jika digarap secara profesional. Mungkin ini bisa menjadi solusi. Jika memang para mantan pengurus PSSI yang lalu, juga yang dari LI, jika memang sudah cinta mati dengan bola, merasa tak bisa hidup tanpa mengelus - elus si kulit bundar, bola volly bisa jadi pilihan. Saya yakin PBVSI  akan senang, jika ada yang datang dengan modal besar dan ingin berperan untuk mengembangkan bola volly. Gimana? Dari pada rebutan dan berantem lebih baik pindah ke sini dan pasti mendapat pujian dari masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun