Mohon tunggu...
Tri ApriliaChusnul
Tri ApriliaChusnul Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa Universitas Jember angkatan 2021. Saya kuliah di jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ragam Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 6 SDN Karang Kedawung 01 Mumbulsari, Jember.

31 Desember 2023   22:45 Diperbarui: 31 Desember 2023   23:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Agustus saya lolos untuk mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 6 dan kebetulan saya ditempatkan di SDN Karang Kedawung 01 tepatnya di desa Karang Kedawaung, kecamatan Mumbulsari, kabupaten Jember.  Program ini berjalan selama 4 bulan terhitung dari bulan Agustus hingga Desember. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan pada sekolah yang dapat dibilang masih memerlukan perhatian lebih, terutama pada literasi dan numerasi siswa yang masih kurang. Kampus Mengajar di SDN karang Kedawung 01 terdiri dari 5 mahasiswa yang berasal dari Universitas Jember dan ITS Mandala. Selama 4 bulan kami bertugas, kami memiliki beberapa program yang dapat menunjang pendidikan di sekolah tersebut terutama untuk literasi dan numerasi siswa. Program pertama yang kami jalankan, yaitu memperingati hari besar (hari kemerdekaan). Hari kemerdekaan tersebut kami laksanakan di lapangan dekat sekolah dengan mengadakan berbagai macam lomba yang diikuti seluruh siswa dari kelas 1-6, acara tersebut berlangsung selama 1 hari. Program selanjutnya yang kita jalankan adalah Calistung (baca, tulis, dan menghitung). Program tersebut adalah salah satu program utama kami karena kebutuhan sd tersebut sesuai dengan program Calistung ini. Calistung yang kami jalankan hanya berfokus di kelas 5 saja karena kelas 5 akan menghadap ANBK dari Dinas Pendidikan dan AKM kelas yang diwajibkan oleh pihak KM6 sendiri. Program ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan tingkat literasi dan numerasi di SD, di kelas 5 masih banyak siswa yang kurang memahami teks atau soal panjang sehingga jika diberikan soal berisi teks panjang mereka akan  malas untuk membaca dan untuk membaca soalnya pun mereka masih kebingungan dan kurang paham. Siswa kelas 5 juga masih banyak yang kurang dalam hal numerasi terutama perkalian, masih banyak dari mereka yang belum hafal perkalian.

Oleh karena itu, kami menjalankan program ini seminggu sekali dan bergantian antara literasi dan numerasi. Program Calistung yang kami jalankan menggunakan media pembelajaran soal-soal yang nantinya akan keluar di ANBK maupunn AKM kelas, selain itu kami juga memberikan cara yang lebih mudah untuk menjawab soal literasi dan numerasi tersebut. Selama 4 bulan program tersebut berjalan siswa kelas 5 memiliki banyak kemajuan mengenai literasi dan numerasi. Selanjutnya adalah program Sekuba (setiap sabtu aku membaca) program tersebut juga berkaitan dengan literasi siswa. Program tersebut dilaksanakan setiap hari sabtu yang bertujuan untuk meningkatkan minat siswa membaca dan memahami kesimpulan. 

Pelaksanaan Sekuba dilakukan dengan pemberian buku cerita kepada setiap siswa kemudian siswa tersebut diberikan waktu untuk membaca buku cerita kemudian kami memberikan tugas untuk membuat kesimpulan dari bacaan tersebut agar siswa dapat memahami cara menyimpulkan cerita. Program tersebut juga memberikan dampak positif bagi siswa yang bermula siswa tidak suka membaca hingga akhirnya siswa mencari sendiri buku cerita dan akan membacanya. Sebagian besar siswa juga sudah mulai paham dengan menyimpulkan cerita. selanjutnya adalah program Samlas (tempat sampah di dalam kelas). Program tersebut adalah program mendaur ulang sampah yang tidak digunakan menjadi barang yang berguna. Media yang kami gunakan adalah galon bekas disulap menjadi tempat sampah kertas yang diletakkan di dalam kelas. 

Tujuan program tersebut adalah agar siswa dapat menjaga kebersihan lingkungan dan tidak jau untuk membuang sampah keluar kelas. Program berikutnya adalah ecoprint (batik lokal). Pembuatan bacanvatik lokal untuk mengajarkan kreativitas pada siswa dan hasil batik lokal tersebut dapat dijadikan nilai jual tersendiri untuk SDN Karang Kedawung 01. Pembuatan batik lokal dilakukan dengan kain putih polos yang direndam ke air tawas kemudian dijemur hingga kering, setelah kering kain tersebut dapat digunakan untuk pembuatan batik lokal. Pembuatan batik lokal menggunakan daun yang masih hijau kemudian daun tersebut diletakkan diatas kain beralaskan plastik kemudian daun tersebut di ketok menggunakan palu atau sendok, daun tersebut diketuk hingga mengeluarkan warna pada kain. Setelah motif terbentuk kain kembali di rendam agar warna pada daun semakin keluar dan menempel, kemudian kain tersebut dijemur hingga kering dan kain dapat digunakan.

Pembuatan ecoprint menambah kreativitas siswa karena siswa dituntut untuk menyusun daun untuk bentuk yang indah dan cantik. Kegiatan selanjutnya adalah adaptasi teknologi. Adaptasi teknologi yang kami terapkan kepada murid adalah pengenalan aplikasi canva, kami mengenalkan apa itu canva, kegunaan canva, fitur yang dimiliki canva, dan masih banyak lainnya.Setelah mengenalkan aplikasi canva kami memberikan tugas kepada mereka untuk membuat poster setiap kelompok yang memiliki tema berbeda-beda. Hasil dari pengerjaan poster tersebut banyak siswa yang memiliki kreativitas tinggi bahkan kami tidak menyangka dengan hasil yang mereka buat. Kami juga memberikan saran kepada siswa untuk mendownlod aplikasi canva di hp masing-masing agar dapat melatih kreativitas dan menuangkan ide dalam bentuk editan poster , animasi, dan lain sebagainya.  Selanjutnya adalah kegiatan Hiruka (hias ruang kelas). 

Program hiruka diterapkan mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan tema yang berbeda-beda. Hiasan kelas tersebut kami kerjakan menggunakan beberapa barang bekas yang masih bisa digunakan dan menggunakan media cetak seperti poster dan tulisan yang akan ditempel di dalam kelas agar kelas tidak tampak sepi dan siswa makin semangat belajar karena memiliki kelas yang cantik dan nyaman untuk dilihat. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan pojok baca. Pojok baca berhubungan dengan kegiatan Hiruka karena tema yang dipilih harus sesuai agar hasil yang di dapat juga maksimal. Pojok baca yang kami buat terletak di belakang bangku siswa dengan hiasan yang unik tentunya terdapat beberapa buku menarik untuk dibaca siswa. Kegiatan berikutnya, yaitu pengelolaan perpustakaan. 

Kegiatan tersebut kami laksanakan dengan menata buku perpustakaan sesuai dengan bidang pengetahuannya serta kami juga membersihkan perpustakaan agar tampak lebih rapi. Program terakhir yang kami laksanakan, yaitu festival literasi dan numerasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan hari sumpah pemuda yang kami laksanakan di lapangan dekat sekolah. Kegiatan tersebut memiliki banyak rangkaian acara yang terdiri dari, penampilan tari siswa, penampilan PBB, penampilan drama, penampilan fashion show, penampilan menyanyi, hasil karya ,dan terdapat bazar siswa. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah menunjukkan bakat yang dimiliki siswa serta siswa dapat berjualan sendiri untuk menghitung keuntungan dan kerugian dari hasil penjualan tersebut.

Siswa juga dapat melihat hasil karya dari siswa lainnya yang tidak kalah menarik. Acara tersebut berlangsung sangat meriah karena wali murid siswa juga turut hadir dalam acara tersebut untuk melihat anaknya tampil. Beberapa kegiatan tersebut tentunya memiliki banyak dampak positif bagi siswa dan siswa merasa bahagia karena memiliki pengalaman baru untuk menunjukkan bakat di depan banyak orang. Selama penugasan tentunya banyak pelajaran dan pengalaman baru yang kami dapat, tak kalah mengesankan kami juga mendapatkan banyak hal unik baik dari siswa, guru atau tempat kami ditugaskan. Selama penugasan kami diterima dengan baik dan disambut dengan hangat oleh seluruh pihak di sana.

Salah satu hal unik yang kami dapat adalah selama 4 bulan kami mengajar, kami tidak mengajar di sekolah asli melainkan di TPQ, rumah guru dan musholla sehingga jika kami ingin mengajar di beberapa kelas kami harus berjalan untuk sampai di kelas tersebut. Menurut saya pribadi program ini dapat dijadikan healing sesaat karena jauh dari keramaian kota Jember. Selain itu, perjalanan menuju ke sekolah kami mendapatkan pemandangan sawah dan gunung yang sejuk dipandang mata. Terima kasih untuk program Kampus Mengajar angkatan 6 karena telah memberikan banyak pengalaman dan kesan yang baik terhadap diri saya sendiri. Semoga program ini terus berlanjut dan dapat memperhatikan sekolah 3T (terluar, tertinggal, dan terdepan). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun