Maraknya Kasus Bunuh Diri di Kalangan Remaja

Maraknya Kasus Bunuh Diri di Kalangan Remaja       

 Fenomena yang sedang jadi perhatian saat ini adalah maraknya aksi bunuh diri di kalangan remaja. Bunuh diri berarti aksi melukai diri sendiri yang berujung kematian. Bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, ditempat mana saja dan banyak faktor penyebabnya, diantaranya faktor ekonomi, pergaulan, asmara, keharmonisan keluarga, dan masih banyak lagi faktor yang lain. Bunuh diri tidak mengenal usia, jenis kelamin, status sosial, jumlah kekayaan, dan jabatan. Karena setiap lika-liku dan perjalanan hidup seseorang berbeda-beda.       Bunuh diri adalah salah satu cara untuk mengakhiri hidup bagi mereka yang memiliki banyak permasalahan hidup atau beban yang terlalu berat untuk dijalani. Cara bunuh diri bisa dilakukan dengan berbagai macam, seperti gantung diri, minum racun, menyayat nadi, menabrakan diri ke kereta atau di kendaraan lain, menusuk, menembak dan lain sebagainya. Bunuh diri sangat dibenci oleh Allah karena jika kita bunuh diri sama saja mendahului kehendak Tuhan yang telah memberikan kesempatan hidup di dunia kepada manusia secara gratis. Dan bunuh diri dalam islam sangat tidak diperbolehkan atau dilarang keras oleh hukum agama karena termasuk mendahului ketetapan Allah atau qadha dan qadhar. Dalam islam, terdapat ayat yang menjelaskan tentang larangan bunuh diri, Allah berfirman dalam Qs. An-nisa ayat 29: 

-     

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.     

   terdapat ayat "wala taqtulu anfusakum" berikut penjelasan Al-Syaukani dalam Fath Al-Qadir, tafsir ayat ini adalah tidak diperbolehkan kamu membunuh orang lain atau makhluk hidup yang lain, kecuali denagn persyaratan sesuai syariat. Makna lainnya, tidak diperbolehkan juga membunuh diri sendiri atau bunuh diri dengan yang sangat dibenci Allah. Dan dari ayat diatas juga dapat disimpulkan, bahwa Allah sangat membenci orang yang bunuh diri. Diperjelas lagi oleh Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Mistik, Seks, dan Ibadah yang menyatakan bunuh diri sangat ditentang oleh Allah swt.       

    Masa remaja adalah masa yang sangat rawan dengan kasus bunuh diri, karena di masa remaja adalah perubahan dari masa kanak-kanak ke dewasa, usia remaja kisaaran usia 14-22 tahun. Masa remaja adalah masa dimana gangguan emosi dan perilaku harus mempunyai keseimbangan diantara keduanya. Gangguan itulah yang sering memicu pemikiran untuk bunuh diri. Pemikiran bunuh diri pada remaja itu banyak faktornya, seperti faktor internal, sosial, psikologis, budaya, dan faktor yang paling berpengaruh yaitu faktor lingkungan. Pada penelitian yang dilakukan oleh perviin dan ferdowshi, faktor yang paling kuat penyebab bunuh diri adalah depresi. Contonya sekarang banyak di berita muncul tentang kasus bunuh diri karena depresi: seperti berita yang viral di 2021 ini yaitu novia seorang mahasiswi yang meninggal karena meminum racun di pemakaman ayahnya akibat depresi.        

      Selain faktor depresi banyak juga faktor lainya yang memicu pemikiran bunuh diri di kalangan remaja. Faktor yang lain yaitu kesepian. Faktor kesepian sering terjadi  pada usia remaja, hal ini sesuai data yang di dapat oleh shinka, van Dulmen, Mata, Bossarte dan Swahn (2013), yang memmberi pernyataan rasa kesepian menimpa anak-anak pada usia sekolah dasar sampai umur 15 tahun. Namun banyak orang yang bilang bahwa masa yang paling kesepian adalah masa usia dasar namun semakin bertambahnya usia membuat rasa kesepian itu semakin berkurang. Tetapi banyak juga anak-anak yang semakin remaja maah bertambah parah rasa kesepianya itu. Sehingga pada usia remaja sangat butuh teman curhat atau teman berbagi entah dari keluarga atau teman sebanyanya agar bisa memperkecil tingkat resiko bunuh diri pada remaja.                Individu yang melakukan bunuh diri adalah ciri-ciri manusia yang tidak percaya dengan Allah dan termasuk individu yang lari dari tanggung jawab sebagai manusia, karena jika manusia itu memiliki tanggung jawab dan percaya dengan tuhan tidak akan melakukan yang namanya bunuh diri. Tanggung jawab dan percaya kepada Allah termasuk ciri-ciri orang yang beriman. Jika kita menjadi manusia beriman yang selalu mendekatkan diri kepada Allah, melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala laranganya. Bisa dipastikan juga Allah akan menjauhkan kita dari hal-hal buruk dan tidak ada sedikitpun terbesit fikiran  dari orang yang beriman untuk melakukan bunuh diri.          

      Selain lari dari tanggung jawab dan tidak percaya kepada Allah, orang yang yang kurang sabar dalam menghadapi kerasnya hidup atau cobaan hidup. Sikap sabar sangat penting diterapkan ke diri sendiri, seperti sabar menahan diri untuk tetap mentaati segala perintah Allah, sabar untuk tetap menjauhi segala larangannya, dan tidak membenci ketetapan darinya. Sebagian menahan diri itu berupa mentaati perintah Allah dengan sabar, menjauhi segala larangan Allah dengan sabar, dan sabar dalam menghadapi ketetapan Allah walaupun itu sangat berat. Sikap sabar yang harus diterapkan Seperti sabar dalam menghadapi penyakit, sabar dalam menghadapi masalah keluarga, dan sabar terhadap ujian yang Allah berikan. Dan surat yang menjelaskan tentang sikap sabar, terdapat dalam Qs. Al-baqarah ayat 155-156 yang berbunyi: - --         

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).           

   Orang yang melakukan bunuh diri juga termasuk orang yang tidak bersyukur, padahal Allah menguji hambanya karena beliau sayang terhadap hambanya. Orang yang selalu diuji berati Allah sayang terhadap mereka, jika mereka sabar dengan ujian yang diberikan oleh Allah maka Allah akan menaikan derajat mereka. Dalam agama islam juga selalu mengajarkan apa pentingnya  rasa syukur, rasa sabar, dan rasa ikhlas. Pentingnya rasa syukur, sabra dan iklas itu guna membentengi diri kita agar tidak mudah putus asa dan selalu menyerahkan semuanya sang ilahi, karena orang yang mempunyai rasa syukur akan memahami bahwa di setiap ujian pasti ada hikmahnya. Karena rasa yang sudah ditanamkan dalam diri mereka, mereka jadi  lebih kuat dalam menghadapi suatu masalah, sehingga tidak ada sedikit fikiranpun dari mereka untuk melakukan hal-hal aneh seperti bunuh diri.                 Dalam hal ini, Allah memang tidak akan segan-segan memberikan pahala yang besar kepada hambanya yang bersyukur. Tetapi sebaliknya, Allah juga tidak akan segan-segan melimpahkan azab yang tidak terkira kepda mereka yang mengingkari nikmatnya.           

Menurut tafsir Al-misbah Quraish shihab mendefinisikan syukur adalah "menampakan". Bekesinambungan dengan makna kufur yang memiliki arti "menutupi" jadi, syukur merupakan suatu kenikmatan yang kita jalani dengan baik berdasarkan takdir Allah. Dan paparan selanjutnya Quraish shihab mengakatakan, bahwa sikap kufur sama halnya tidak pernah merasakan puas dan akhirnya menyiksa diri sendiri. sikap ini sangat tidak baik karena orang yang kufur meraka tidak menikmati keagungan dan kekayaan yang Allah limpahkan.