Parafilia secara umum
Preferensi seksual setiap orang bisa berbeda-beda dan tetap dapat dikatakan normal
apabila tidak menyimpang norma, hukum maupun mengganggu kehidupan individu atau
sosial.(Hospitals, 2023) Namun parafilia merupakan kondisi yang berbeda, Parafilia
adalah penyimpangan perilaku seksual yang ditandai dengan adanya dorongan seksual
kepada objek yang tidak biasanya.(Lestari, 2023) Pada kondisi tersebut, penderita dapat
memiliki ketertarikan seksual terhadap benda atau aktivitas yang tidak menimbulkan
rangsangan seksual, sehingga ini disebut juga dengan kelainan seksual.(Hospitals, 2023)
Bila parafilia menimbulkan resiko berbahaya pada individu maupun orang lain, maka ini
disebut dengan parafilia disorder. (Lestari, 2023)
Pengidap parafilia kebanyakan cenderung menyembunyikan hal ini serta berpotensi
membahayakan keselamatan diri dan orang lain yaitu berupa infeksi menular seksual.
Atau bahkan para penderita kelainan seksual tidak menyadari bahwa dirinya mengalami
kondisi tersebut.
Penderita kelainan seksual ada yang tidak nyaman dengan gangguan yang ada pada
dirinya, namun sering kali mereka tidak berdaya untuk melawan atau mengubah hasrat
tersebut, bahkan ada yang tidak mengetahui bagaimana cara menghindari dan mengatasi
kelainan tersebut(Murzen, 2024).
Berawal dari hal tersebut penulis ingin membahas lebih dalam terkait parafilia ini,
dengan tujuan semakin banyak orang yang mengetahui tentang parafilia dapat
mengurangi stigma dan diskriminasi masyarakat dan para individu dengan kelainan
parafilia dapat menerima diri mereka sendiri serta penangan yang tepat.
2. Definisi Dan Penyebab Parafilia
parafilia adalah rangsangan seksual abnormal yang di tandai dengan fantasi seksual yang
intens dan secara terus-menerus ,(Hospitals, 2023) menurut pendapat george R. BrownÂ
parafilia merupakan fantasi dorongan perilaku seksual yang berulang dan intens, serta
melibatkan benda mati dan anak-anak atau orang dewasa yang tidak setuju atau
penderitaan terhadap orang tersebut :
paraphilic disorder are recurent intense, sexually arousing fantasises, urges, orÂ
behaviors that are distressing or dissabling and the involve inanimate objects,Â
cildhren or nonconsenting adults, or suffering or humaliation of the person or aÂ
partner, with the potential to cause harm.
DSM-5 berpendapat parafilia merupakan segala minat seksual yang intens dan terus
menerus selain minat seksual terhadap rangsangan genital.(Yakeley & Wood, 2014)
Penyebab adanya parapilia ini belum diketahui pasti, namun kondisi ini dapat disebabkan
oleh proses biologis, terpersonal dan kognitif seseorang. Beberapa faktor yang dapat
meningkatkan resiko seseorang dapat mengidap parafilia yaitu:
a. pola asuh orang tua yang permisif (tidak ada komunikasi dua arah antara
orang tua dan anak)
b. pernah memiliki pengalaman pelecehan seksual.
c. Faktor dari lingkungan seperti tinggal dilingkungan yang mendukung adanya
penyimpangan atau kelainan seksual.
d. Kecanduan obat terlarang dan alkohol.
e. Objek seksual yang dikaitkan dengan aktivitas seksual secara berulang kali
sehingga menimbulkan rangsangan.(Hospitals, 2023)
f. Kurangnya edukasi tentang seks.
3. Jenis-jenis parafilia
a. Pedofilia
Orang yang memiliki fantasi ketertarikan terhadap anak kecil, dengan rentang usia
kurang dari 13 tahun, sedangkan pelaku pedofilia yang memiliki ketertarikan
terhadap balita kurang dari 5 tahun yang disebut dengan Infantofilia .
b. Eksibisionisme
Yaitu orang yang kerap mempertontonkan organ kelaminya kepada orang asing,
dengan tujuan membuat orang lain terkejut, takut atau terkesan dengan perilakunya.
c. VeyourismeÂ
Merupakan kelainan seksual yang mendapatkan kepuasan seksual dengan mengintip
orang yang sedang berganti pakaian, mandi maupun melakukan aktivitas seksual.
d. Froteurisme
Penderita memiliki kecenderungan menggesekkan organ kelamin pada tubuh
orang asing, termasuk pada tempat umum. Kelainan ini sering ditemui pada pria
dengan rentang usia 15-25 tahun.
e. Fetisisme
Penderita memiliki gairah seksual terhadap benda mati, seperti sepatu wanita, pakaian
wanita. Hasrat seksualnya dapat bangkit dengan hanya menyentuh benda tersebut.
Sering kali banyak yang salah paham antara fetisisme dengan parsialisme, dimana
fetisisme ketertarikan seksual pada benda mati, sedangkan parsialisme sebaliknya
seperti bagian tubuh seseorang.
f. Masokime
Penderita ini meraih kepuasan seksual ketika mendapat kekerasan baik secara verbal
dan non-verbal, seperti diikat dan dipermalukan dengan menggunakan kata kasar.
Penderita ini dapat melukai diri sendiri untuk sebuah kepuasan.
g. Sadisme
Penderita ini memiliki fantasi dan mendapat kepuasaan saat menyiksa pasangannya
baik secara psikologis maupun fisik, misalnya memperkosa, menyiksa dan menghina,
dengan tujuan penderita sadisme merasa berkuasa atas korbannya. Pelaku sadisme bisa
saja terjerat hukum pidana dan penderita ini perlu penanganan secara lebih lanjut oleh
psikiater.
h. Asifiksifolia
Merupakan penderita yang mendapatkan kepuasan seksual dengan dicekik. Penderita
ini dapat melakukan pencekikan terhadap diri sendir atau meminta pasangannya.
Tindakan ini sangat berbahaya sekalipun tidak bermaksud bunuh diri, tapi penderita
dapat beresiko pecah pembuluh darah pada wajah dan sesak nafas. (Murzen, 2024)
Masih banyak kelainan seksual selain yang telah disebutkan diatas.
4. Pengobatan
upaya pengobatan parafilia sangatlah diperlukan agar penderita dapat mengontrol dirinya
dan mengurangi jumlah kekerasan seksual pada orang lain . beberapa cara yang dapat
dilakukan adalah :
a. mendatangi ahli seperti psikiater untuk melakukan konseling dan psikoterapi untuk
mengontrol impuls seksual
b. pemberian obat antidepresan dan antriandrogen guna mengontrol hasrat seksual .
c. pendampingan dan dukungan orang terdekat.
d. Melakukan kegiatan positif dan keagamaan
Parafilia merupakan kondisi psikoseksual yang cukup kompleks dan sering disalahpahami,
dimana seseorang memiliki dorongan seksual yang intens terhadap objek atau situasi
yang tidak lazim, untuk mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman dampak
parafilia ini. Penting untuk meningkatkan edukasi publik dan penanganan oleh
profesional kesehatan.
Layanan kesehatan mental yang dengan mudah di akses dapat sangat membantu
penyembuhan para penderita parafilia, selain itu dukungan keluarga dan komunitas, serta
penelitian lebih lanjut akan sangat bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan
dan meningkatkan kualitas hidup mereka kearah yang lebih baik.
, serta penelitian lebih lanjut akan sangat bermanfaat untuk membantu proses
penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup mereka kearah yang lebih baik.
Referensi :
Hospitals, T. M. S. (2023).
Mengenal Parafilia. Siloam Hospitals.
https;//www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-parafilia
Lestari, M. A. (2023). Parafilia. Klik Dokter. htyps://www.klikdokter.com/penyakit/masalahmental/parafilia
Murzen, R. F. (2024). kenali 10 kelainan seksual beserta cara menngatasinya. Alodokter.
https://www.alodokter.com/kenali-kelainan-seksual-parafilia-untuk-melindungi- diri
Yakeley, J., & Wood, H. (2014). Paraphilias and paraphilic disorders : diagnosis , assessment
and management. 20, 202–213. https://doi.org/10.1192/apt.bp.113.011197
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H