Anak-anak biasanya menderita campak pada masa pancaroba dan jarang menyerang bayi di bawah usia 5 bulan, karena pada usia tersebut bayi masih mewarisi kekebalan dari tubuhnya, terkecuali jika Ibunya belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Untuk lebih jelas, kenali tanda-tanda dari penyakit campak.
Tanda dan gejala campak:
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), gejala campak ditandai dengan kondisi pernapasan yang mempengaruhi paru-paru dan pernapasan, meliputi: ruam, yang akan dimulai dari kepala dan berlanjut ke bagian tubuh lainnya, demam, batuk, hidung meler, mata merah, diare, infeksi telinga
Selain itu, ada beberapa fakta yang harus Ibu ketahui tentang penyakit campak:
- Virus campak berada di udara, yang berarti batuk atau bersin bisa membuat bayi terpapar virus campak dengan mudah.
- Campak bisa bertahan di udara hingga dua jam.
- Campak menular sebelum ruam muncul.
- Campak dapat menyebabkan komplikasi yang sangat serius, seperti pneumonia, tuli, kerusakan otak, dan kematian.
CDC merekomendasikan agar setiap bayi menerima vaksin MMR (Mumps, Measles and Rubella) pada usia 12 bulan dan usia anak antara 4 dan 6 tahun. Tahun lalu, terjadi lonjakan kasus campak yang sangat besar, melonjak dari kurang dari 200 kasus yang dilaporkan terjadi pada 2013 menjadi lebih dari 600 kasus pada akhir 2014.
Mungkin orang tua memiliki ketakutan untuk memberikan bayinya yang masih berusia di bawah 1 tahun vaksin MMR, yang merupakan kombinasi vaksin terhadap campak, gondong, dan rubella dan dianggap bayi usia ini masih terlalu muda.
Namun, hal terpenting yang bisa kita lakukan untuk melindungi anak-anak adalah memastikan bahwa ia selalu aman dan mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal yang tepat waktu. Untuk orang tua yang masih mempertanyakan keamanan vaksin untuk bayi, studi demi studi telah memastikan keamanan vaksinasi. Sayangnya, ada anak-anak yang tak bisa divaksinasi, seperti bayi-bayi yang terlalu muda dan juga anak-anak penderita kanker, yang tidak terlindungi dari ancaman campak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H