Mohon tunggu...
Tri Winda Oktavia
Tri Winda Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa pendidikan kimia angkatan 2019 yang memiliki ketertarikan dalam bidang pendidikan, memiliki semangat belajar yang tinggi, komunikasi, terorganisir, dan mampu bekerja sama dengan tim.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-T UPI 2022: Sosialisasi Peran Seorang Ibu dalam Pencegahan Kasus Stunting pada Anak

18 Agustus 2022   20:06 Diperbarui: 18 Agustus 2022   20:12 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, sehingga berdampak pada tinggi badan (TB) yang tidak sesuai dengan usianya. 

Penentuan stunting ini dilakukan dengan menghitung skor Z-indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U). Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (2017), kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018, prevalensi stunting Kabupaten Sukabumi berada di angka 41,35 persen. Jumlah tersebut terus menurun sampai di angka 6,91 persen pada tahun 2020. Oleh karena itu, pencegahan dan penurunan angka stunting menjadi salah satu perhatian khusus di kabupaten Sukabumi.

Salah satu desa yang menjadi target pencegahan stunting di kabupaten Sukabumi yaitu Desa Sukamanah. Menurut salah satu kader Posyandu Kancil Putih RW 01 Desa Sukamanah, penyebab stunting terjadi karena  kurangnya pengetahuan orang tua tentang asupan makanan yang bergizi untuk anak, bukan karena faktor ekonomi yang rendah (miskin). 

Contohnya, banyak orang tua hanya mementingkan anaknya kenyang tanpa memperhatikan gizi seimbang pada makanan tersebut. Oleh karena itu, para kader di Posyandu Kancil Putih RW 01 Desa Sukamanah mengajak ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita untuk datang sebulan sekali ke Posyandu. Kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya stunting dengan mengukur dan menimbang berat badan serta tinggi badan pada anak.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN kelompok 130 pada hari Senin, 08 Agustus 2022 bertempat di salah satu rumah kader Desa Sukamanah mengadakan "Sosialisasi Peran Seorang Ibu dalam Pencegahan Kasus Stunting Pada Anak". Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak dibawah lima tahun mengenai stunting serta cara pencegahannya.

Kegiatan sosialisasi ini disambut dengan baik oleh warga desa sukamanah. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para ibu lebih waspada dan tanggap tentang pencegahan kasus stunting pada anak, baik dimulai dari sebelum dan pada masa kehamilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun