Selain di atas tadi, kamu juga perlu mengetahui sumber panas di ruangan. Bisa lampu, perangkat elektronik lainnya, termasuk jendela.
Makin banyak sumber panas di suatu ruangan, maka wajib memerlukan kapasitas pendinginan AC yang lebih tinggi.
Penempatannya juga perlu diperhatikan, hindari pemasangan unit AC dari sumber panas. Jika terlalu dekat, kinerjanya akan semakin berat, dan mengakibatkan tingginya tagihan listrik.
3. Cocokan suhu AC dengan udara sekitar
Banyak yang mengira menyetel AC pada suhu terendah akan buat pendinginan lebih baik, nyatanya tidak demikian. Karena suhu yang diatur tak pernah tercapai membuat kerja AC makin berat dan konsumsi daya listrik menjadi lebih tinggi.
Idealnya, jika kamu tinggal di perkotaan dengan suhu udara rata-rata di atas 32 derajat celcius, maka seharusnya kamu menyetel AC pada 10-15 derajat lebih rendah dibandingkan suhu udara sekitar. Jadi ketika suhu udara berkisar di 34 derajat celcius, sebaiknya atur AC pada suhu 24 derajat.
4. Lakukan instalasi dan perawatan berkala
Instalasi di luar dari prosedur menjadikan AC bekerja lebih keras, bahkan beberapa kasus bisa membahayakan. Semisal, penempatan unit outdoor AC yang tak memadai dari sisi pembuangan panas atau penggunaan panjang pipa melewati batas maksimum pemipaan unit.Â
Selain itu, instalasi yang salah juga dapat menghilangkan garansi. Maka, pastikan teknisi yang melakukan instalasi adalah teknisi berpengalaman dan sudah tersertifikasi.
Jangan lupa juga soal perawatanya. Pada unit indoor terdapat filter udara dan heat exchanger yang akan tersumbat jika tidak dibersihkan dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah pada AC. Mulai dari kontrol suhu tidak mencukupi, kehilangan kapasitas, kebocoran air, kebisingan yang tidak normal, konsumsi daya meningkat hingga 20 persen sampai terjadinya kerusakan spare parts.
Bukan cuma unit indoor-nya saja ya, unit outdoor pun perlu dibersihkan agar tetap menjaga siklus pada AC. Untuk pemakaian AC setiap hari, disarankan untuk melakukan perawatan setiap tiga bulan sekali. (*)