Makin ke sini penggunaan pendingin udara atau AC menjadi bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sekarang hampir semua transportasi umum saja menggunakan AC.
Karena sekarang ketergantungan manusia terhadap AC tidak bisa terpisahkan, justru ada kecenderungan tagihan listrik jadi naik. Apalagi setelah istirahat malam, kadang kita tak sadar sudah menggunakan pendingin udara lebih dari 12 jam dalam sehari.
Untuk itu, ada setidaknya empat hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli atau mengganti perangkat AC.
1. Sesuaikan kapasitas AC dengan luas ruangan
AC memiliki kapasitas pendinginan yang disebut dengan istilah PK atau paardekracht. Kapasitas pendinginan ini harus disesuaikan dengan luas ruang yang ditempati.Â
Jika PK terlalu kecil, akan membuat AC lebih bekerja keras untuk mendapatkan suhu yang diinginkan. Sementara jika PK terlalu besar, selain ruangan terasa terlalu dingin, kapasitas pendinginan besar ini akan membuat tagihan listrik lebih membengkak.
Cara menghitung PK agar sesuai dengan kebutuhan ruang, didapat dengan perhitungan luas ruang dikali dengan satuan panas British Thermal Unit (BTU) dan kemudian dibagi dengan 9,000 BTU. Besarnya satuan BTU ini, bergantung pada kecenderungan tingginya suhu ruang. Makin panas, maka jadi tinggi.
Untuk suhu rata-rata misalnya, cukup kalikan dengan 600 BTU. Namun bila suhu ruang cenderung panas dari lingkungan sekitar, atau ada di lantai basement, tinggikan angkanya misalnya hingga 1,000 BTU.
Contoh sebuah kamar berukuran 3x4 meter persegi dengan suhu ruang rata-rata. Perhitungannya menjadi (3x4x600) : 9000 = 0,8 yang berarti kamar tidur tersebut membutuhkan AC dengan kapasitas yang mendekatinya yaitu 0,75 atau PK. Sesuaikan perhitungan ini dengan perubahan luasan ruang dan suhu rata-ratanya.
2. Ketahui suhu panas ruangan