Matematika dianggap sebagai salah satu pembelajaran yang sulit dan membosankan bagi siswa, karena melibatkan banyak rumus.Banyak faktor yang menyebabkan siswa beranggapan matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, dan salah satunya adalah cara mengajar guru yang belum sesuai.Pembelajaran yang berpusat pada guru menyebabkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika lebih cepat dilupakan. Menurut Prahmana (2010) belajar matematika siswa belum bermakna, sehingga pengertian siswa tentang konsep sangat lemah.Â
Howard & Jones (2002) berpendapat bahwa untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika di kelas, maka guru perlu memilih strategi yang tepat. Upaya untuk menciptakan suasana belajar bermakna yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, maka dibutuhkan suatu model pembelajaran yang efektif dan sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Realistic Mathematics Education (RME) adalah salah satu pendekatan pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar yang bermakna dan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
Pemanfaatan media bungkus rokok dalam pembelajaran di kelas nantinya, dimulai dengan: (1) guru memberikan masalah yang berkaitan dengan konsep barisan dan deret (level konteks), (2) pada tahap berikut, dengan memanfaatkan bungkusbungkus rokok yang disusun sendiri oleh siswa sehingga membentuk pola seperti masalah yang diberikan. Melalui pola yang terbentuk, siswa diharapkan dapat menghitung banyaknya bungkus rokok yang dibutuhkan pada pola yang telah ditentukan oleh guru dengan strateginya masing-masing (level pemodelan). Memanfaatkan strategi yang dibuat siswa, kemudian mereka diarahkan untuk membuat kesimpulan tentang konsep barisan dan deret, (3) konsep yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya, selanjutnya digunakan untuk menyelesaikan masalah tentang barisan bilangan yang diberikan (level formal), dan diharapkan siswa mempunyai pengertian yang kuat tentang konsep barisan dan deret. Alasan pemilihan media bungkus rokok yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah, selain mudah diperoleh di lingkungan sekitar siswa, juga bertujuan untuk mempermudah siswa untuk memahami konsep barisan dan deret.Â
Hal serupa senada dengan pendapat Muhsetyo, dkk (2010) bahwa, media adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan untuk mempresentasekan dan/atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk terlibat langsung dengan pembelajaran matematika. Namun dalam proses pembelajaran, media sering digunakan siswa untuk bermain disaat presentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H