Sudah sekitar satu tahun virus corona atau yang biasannya disebut dengan covid- 19 berada di Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri mengumumkan kasus pertama yang ada di Indonesia yaitu pada tanggal 22 maret tahun 2020.
Munculnya virus corona ini atau covid- 19 menjadi pukulan yang sangat berat sekali bagi negara kita, khususnya di bidang ekonomi. Banyak sekali sector usaha dan kegiatan ekonomi lainya yang terken imbas dari firus ini. Tidah hanya negara kita saja yang terkena imbasnya, negara selain Indonesia juga terkena imbasanya, bahkan hampir seluruh dunia mengalami hal ini.
Banyak sekali warga masyarakat Indonesia yang menganggur akibat dari virus ini, Griffithy University Australia Dicky Budiman menyarankan agar negara Indonesia menggunakan strategi pencegahan yakni dengan cara menerapkan 5M, yang biasannya kita kenal, yaitu memakai masker, menuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi aktifitas mobolisasi dan interaksi. Tidak hanya itu pemerintah juga memberika peraturan ekonomi secara mikro dan lain sebagainnya. Hal ini untuk mengurangi perkembangan firus korona, tetapi hal tersebut berdampak buruk kepada ekonomi negara kita yang semakin menurun.
Akibat dari firus corona Negara kita Indonesia resmi mengalami kemerosotan ekonomi yang sangat parah. Dimana pertumbuhan ekonomi negara kita yaitu minus 3,49 persen pada kuartal ke 3 tahun 2020. Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 bulan agustus, jumlah orang yang mengalami pengangguran di Indonesia meningkat drastis yaitu sekitar 2,67 juta orang. Sedangkan Jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mengalami pengangguran menjadi sebesar 9,77 juta orang.
Saran saya sebagai penulis Agar masalah ekonomi ini dapat selesai dan ekonomi negara kita bisa membaik pemerintah harus memikirkan hal ini dan harus bergerak melakukan tindakan secara cepat agar pertumbuhan ekonomi bisa kembali stabil lagi.
Penulis Tri Handoko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H