Gelaran kejuaraan dunia bulutangkis  BWF 2023 di Kopenhagen, Denmark baru saja berakhir. Sayangnya, dari target tiga emas yang dicanangkan  tidak satupun emas yang didapat. Indonesia hanya meloloskan satu wakil di partai final  lewat ganda putri, Apriyani Rahayu / Siti Fadhilah Ramadanti.  Apri / Siti harus puas meraih medali perak setelah dikalahkan pasangan Tiongkok, Chen Qingchen / Jia Yifan.
Bagi Chen / Jia, dengan gelar ini membuat mereka menjadi satu satunya ganda putri yang merebut empat gelar juara dunia sementara bagi Apri / Siti pencapaian ini  hanya menyamai pencapaian ganda putri Indonesia sebelumnya, Verawati Fajrin / Imelda Wiguna tahun 1980 dan  Lili Tampi / Finarsih tahun 1995.  Apriyani Rahayu dan Siti Fadhilah Ramadanti gagal  mewujudkan menjadi  ganda putri Indonesia pertama yang menjadi juara dunia.
Sejak awal kemunculannya, duet Apri / Siti mempertontonkan permainan ganda putri yang berbeda dengan yang lazim kita lihat. Mereka bermain seperti ganda putra yang mengandalkan speed and power tidak lagi mengandalkan rally-rally panjang.
Hampir semua ganda putri terbaik yang ada di dunia bisa mereka taklukan dan berbagai gelar diraih di awal kemunculannya. Hanya saja seiring cideranya Siti Fadhilah Ramadanti permainannya menurun dan lebih sering kalah di babak-babak awal.
Di kejuaraan kali ini, Apri / Siti seperti menemukan kembali permainan terbaiknya. Musuh yang selama ini menyulitkannya seperti Baek Ha Na / Lee So Hee, Yuki Fukushima / Sayaka Hirota dan Kim Sae Yong / Kong Hee Yong ditaklukaannya. Sayang di partai puncak gagal.
***
Di Tunggal putra, mundurnya Anthony Sinisuka Ginting membuat Indonesia kehilangan sebagian kekuatannya. Â Jonathan Cristie sudah harus tersungkur di babak pertama sementara Chico Aura Dwi Wardoyo hanya sampai babak kedua. Â Kejutan dengan munculnya Kunlavut Vitidsarn dari Thailand menjadi juara dunia setelah mengalahkan Kodai Naraoka dari Jepang.
Bagi Kunlavut ini melengkapi pencapaiannya setelah menjadi juara dunia junior tahun 2017, 2018 dan 2019. Â Kunlavut melengkapi pencapaiannya dengan menjadi juara dunia senior dan menjadi tunggal putra pertama Thailand yang menjadi juara dunia.
Di Tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung hanya sampai quarter final, kalah dari Akane Yamaguchi. Â Bocah Ajaib dari Korsel, An Se Yong menjadi juara dunia setelah mengalahkan Carolina Marin dari Spanyol. Â Korea Selatan melengkapi keberhasilan di kejuaraan dunia tahun ini setelah Sae Sung Jae / Chae Yu Jung menjadi juara di ganda campuran dan Sae Sung Jae / Kang Min hyuk juara di ganda putra.
***
Nasib malang dialami team ganda putra Indonesia. Setelah bertahun-tahun menjadi tumpuan untuk meraih gelar juara, kali ini lolos ke semifinal pun tidak. Â Di kejuaraan dunia sebelumnya, Hendra Setiawan / M. Ahsan mempersembahkan perak dan Fajar / Rian perunggu.