Mohon tunggu...
TRI WANTO
TRI WANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Agama Islam SMK Ma'arif 6 Ayah Kebumen

Saya adalah seorang guru aktif dan tetap pada sebuah Institusi Pendidikan diwilayah Kebumen, tepatnya dikecamatan Ayah. Sekolah Tempat saya bernaung adalah SMK Ma'arif 6 Ayah Kabupaten Kebumen. Hobi saya adalah membaca dan menikmati suasana alam(Pantai atau pegunungan) Status menikah, dalam hidup saya untuk prinsip yang saya utamakan adalah bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter di Tengah Arus Digitalisasi

9 Januari 2023   09:43 Diperbarui: 9 Januari 2023   09:51 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan karakter adalah proses menanamkan nilai-nilai dan sikap-sikap positif pada siswa agar menjadi individu yang terintegrasi dengan baik dalam masyarakat dan memiliki kepribadian yang baik. Pendidikan karakter di sekolah merupakan bagian penting dari proses pembelajaran di sekolah, karena selain mengajarkan pengetahuan dan keterampilan, sekolah juga harus membantu siswa untuk mengembangkan karakter yang positif.

Proses penanaman pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama sekolah dan orang tua. Sekolah bertanggung jawab untuk memberikan pengajaran dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter positif pada siswa, sementara orang tua bertanggung jawab untuk memberikan contoh dan mendukung proses pembentukan karakter anak di rumah. Keduanya saling mendukung dan bekerja sama untuk membantu anak mengembangkan karakter yang positif.

Tantangan Pendidikan Karakter Diera Digitalisasi

Pada era digitalisasi saat ini, dunia pendidikan tengah menghadapi tantangan baru dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa. Namun, masih banyak orang tua dan guru yang merasa bingung bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai tersebut di tengah teknologi yang semakin canggih.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi tersebut sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Sebagai contoh, guru dapat menggunakan video atau game edukatif yang mengandung nilai-nilai positif seperti persahabatan, kejujuran, dan toleransi. Selain itu, guru juga dapat mengajak siswa untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran melalui forum atau grup diskusi online yang terkait dengan nilai-nilai tersebut.

Selain dilingkungan sekolah atau madrasah, lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikis anak. Pengawasan orang tua akan penggunaan media sosial (Face Book,Instagram,dll) sangat penting dilakukan sesering mungkin.                 

Selain itu, dalam penggunaan bahasa sehari-hari baik dalam rumah maupun tempat bermain/lingkungan juga berpengaruh terhadap nilai-nilai karakter anak.  Maka peran keluarga sangat  membantu dalam menanamkan pendidikan  karakter.

Dalam pemanfaatn Media Sosial, orang tua dapat menggunakan media sosial sebagai alat untuk membagikan konten-konten yang bermanfaat dan mengedukasi anak-anak tentang nilai-nilai yang baik. Selain itu, orang tua juga dapat membatasi waktu anak-anak mereka dalam menggunakan teknologi, serta memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya interaksi sosial secara langsung dengan orang lain.

Dengan demikian, terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada era digitalisasi ini, baik oleh guru maupun orang tua. Penting untuk diingat bahwa menanamkan nilai-nilai tersebut tidak hanya dilakukan melalui pengajaran formal, tetapi juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui contoh yang diberikan oleh orang tua dan guru serta interaksi sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.

 

Langkah Yang Perlu Diupayakan Dalam Penanaman Karakter Antara Lain:

  • Jadikan pendidikan karakter sebagai bagian integral dari pembelajaran sehari-hari, bukan hanya sebagai topik yang terpisah.
  • Gunakan media digital sebagai alat untuk mengajarkan nilai-nilai penting, seperti kejujuran, toleransi, dan empati.
  • Gunakan kegiatan luar kelas, seperti proyek kemanusiaan atau kegiatan olahraga, untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa.
  • Ajak siswa untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti membantu orang-orang yang membutuhkan atau melakukan kegiatan lingkungan, untuk membantu mereka memahami pentingnya nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.
  • Gunakan cerita-cerita yang menggambarkan nilai-nilai penting, seperti kejujuran, keadilan, dan kerja keras, untuk mengilustrasikan pentingnya karakter pada siswa.
  • Ajarkan siswa untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab dan jujur, dan bimbing mereka dalam memahami akibat dari keputusan tersebut.
  • Jadikan guru dan orang tua sebagai contoh yang baik dalam menunjukkan nilai-nilai karakter. Siswa cenderung mengikuti contoh orang dewasa yang mereka kenal.
  • Buatlah suasana sekolah yang mempromosikan nilai-nilai karakter, dengan menciptakan lingkungan yang saling menghargai, toleran, dan bebas dari diskriminasi.
  • Awali dari tindakan sedini mungkin, seperti pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, menyapa orang yang lebih tua, menghindari bahasa/candaan yang dapat merendahkan harga diri seseorang, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun