Mohon tunggu...
TRI AKHMAD FIRDAUS
TRI AKHMAD FIRDAUS Mohon Tunggu... Mahasiswa -

mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material Universitas Teknologi Sumbawa

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang Pt. Semen Indonesia (Persero) Tbk Menjadi “Penguasa” Bisnis Semen Kawasan Asia Tenggara Kini dan Nanti

30 April 2014   02:34 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

PELUANG PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK MENJADI  “PENGUASA” BISNIS SEMEN KAWASAN ASIA TENGGARA

KINI DAN NANTI

TRI AKHMAD FIRDAUS*

*Mahasiswa Angkatan Pertama (Semester 2) S1 Teknik Metalurgi dan Material Universitas Teknologi Sumbawa

Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi  akan berimbas pada pertumbuhan pembangunan di Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka hal ini akan mendorong adanya peningkatan pembangunan, baik pembangunan fisik dan non fisik. Salah satunya yaitu pada sektor properti dan infrastruktur. Misalnya pembangunan fisik berupa bangunan, jalan raya, jembatan, pelabuhan, bandara, gedung-gedung pemerintahan, dan lain-lain. Tidak heran bila kebutuhan akan semen sebagai bahan baku utama semakin meningkat pula. Oleh sebab itu, industri semen di Indonesia harus terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan kebutuhan tersebut.

Potensi Pasar semen di Kawasan Asia Tenggara

Berdasarkan data oleh Departemen Perindustrian,Direktorat Agro dan Kimia tahun 2006 tentang Konsumsi  Nasional dan Ekspor Semen Indonesia dari tahun 1990 menunjukkan peningkatan konsumsi semen  nasional dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 1998 yang menurun sebesar 8,7 juta ton dari 27.940.000  menjadi 19.243.000 atau sekitar 31,12%. Pada tahun 1999 Penururnan terjadi kembali sebesar 474 ribu ton dari 19.243.000 menjadi 18.769.000 atau sekitar  2,463%. Namun , sejak tahun 2000 konsumsi semen nasional kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan,

Data dari  PT Semen Indonesia, menunjukkan  pertumbuhan permintaan semen di tahun 2012 adalah sebesar 14,5% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan pertumbuhan menjadi sekitar 5,5% hanya naik sekitar 3 juta ton dibandingkan tahun 2012. Diperkirakan tahun berikutnya sampai tahun 2017 pertumbuhan permintaan sebesar 6%.

Peningkatan ini terjadi karena banyaknya  pembangunan infrastruktur dalam program pembangunan daerah tertinggal yang telah dicanangkang oleh Pemerintah, yang dilakukan secara besar-besaran dan dalam kurun waktu yang bersamaan.  Selain itu peningkatan jumlah populasi dan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi di Indonesia juga menjadi faktor penting, sebab ini berdampak pada kebutuhan akan tempat tinggal yang pada umumnya memerlukan semen sebagai salah satu bahan bakunya. Tidak hanya di Indonesia, ternyata kebutuhan akan semen juga meningkat setiap tahunnya di berbagai Negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Dengan melihat peluang ini, sudah seharusnya industri semen Indonesia mengambil andil dengan menyusun langkah yang tepat dalam memproduksi serta memasarkan produknyam serta meningkatkan kinerja dan komitmennya, guna untuk menjadi industri semen terkemuka serta menjadi “Penguasa” pada bisnis pasar semen di Asia Tenggara.

Industri Semen di Pasar ASEAN

Dilihat dari suplay semen di Pasar ASEAN pada tahun 2006 dari sepuluh negara anggota ASEAN , Thailand menjadi pemasok terbesar dengan jumlah kapasitas produksi yaitu sebesar 58.8 juta ton. Pemasok terbesar kedua yaitu Indonesia dengan jumlah kapasitas produksi 44.9 juta. Dilanjut dengan Vietnam yang berada pada peringkat yang ketiga dengan kapasitas produksi 31.8 juta, disusul oleh Malaysia, Philipina , dan 5 anggota ASEAN lainnya.

Sementara pada tahun 2010, Vietnam menjadi negara yang memiliki kapasitas produksi terbesar yaitu 63.8 juta ton di Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi tersebut berarti negara Vietnam unggul dari negara Thiland dengan kapasitas produksinya 56.6 juta ton dan juga unggul dari Indonesia yang memiliki kapasitas produksi 46.5 juta ton.

Namun pada tahun 2012, Industri Semen Indonesia berhasil menjadi pemasok terbesar  setelah mengakuisisi Thang Long Cement Company (TLCC) Vietnam. Dengan demikian Peluang Indonesia untuk menguasai pasar semen kawasan Asia Tenggara terbuka sangat luas.

Posisi PT. Semen di pasar ASEAN Saat Ini

Perkembangan PT Semen Indonesia tergolong sangat  pesat, terlebih setelah penandatanganan akuisisi 70% saham Thang Long Cement, yang merupakan perusahaan  semen terkemukan Vietnam. Ini mengantarkan PT Semen Indonesia sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dengan mengalahkan SiamCementdari Thailand dengan memegang pangsa pasar 40-45 %.

Saat ini, Semen Indonesia telah memiliki 4 pabrik semen yang menyebar pada berbagai lokasi strategis yaitu di pulau Jawa, pulau Sumatera, pulau Sulawesi dan Vietnam, yaitu :


  1. Semen Padang. Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 6 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung, Sumatera Barat. Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
  2. Semen Gresik. Semen Gresik memiliki 4 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,5 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban berada di Desa Sumberarum, Kec Kerek.
  3. Semen Tonasa. Semen Tonasa memiliki 4 pabrik semen, kapasitas terpasang 6,5 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki 9 (sembilan) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, Bitung, Palu, Ambon, Bali.
  4. Thang Long Cement Company. Thang Long Cement Company memiliki kapasitas terpasang 2,3 juta ton semen per tahun, berlokasi di Quang Ninh, Vietnam, Thang Long Cement Company memiliki 3 (tiga) pengantongan semen.

Lokasi pabrik sangat strategis ini menjadikan Semen Indonesia mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, Semen Indonesia juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan Madagaskar.

Prospek PT. Semen Indonesia di pasar ASEAN Setelah Akuisisi Thang Long Cement Vietnam,

Industri Semen Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar menguasai pasar ekspor, karena mutu produksi Industri semen Indonesia sangat bagus. Disamping itu, penawaran harga semen Indonesia tergolong kompetitif dibandingkan dengan negara yang lain.  Industri Semen Indonesia terus melakukan upaya dengan menambahkan packing plant dengan distribution channels. Disamping itu, peningkatan teknologi untuk menjaga kualitas dan kuantitas produknya pun ikut dilakukan.

Hal ini berarti bahwa kinerja Industri Semen Indonesia sangat baik. Itu terbukti di tahun 2013, yang walaupun pada dasarnya pertumbuhan Industri Semen Indonesia turun dibandingkan tahun 2012. Semen Indonesia berhasil membukukan pendapatan Rp24,5 triliun, tumbuh 25% dibanding tahun sebelumnya (Rp19,5 triliun). Total volume penjualan 27,81 juta ton, meningkat 27% dibanding 2012 (21,9 juta ton). Sementara volume penjualan semen domestik tercatat 25,4 juta ton atau meningkat 13,2%, jauh melampui kinerja industri dalam negeri yang tumbuh sebesar 5,5%. Dengan demikian pangsa pasar meningkat menjadi 44% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar 41%, sekaligus memperkokoh posisi Perseroan sebagai market leader di industri semen nasional.

Strategi dan Rencana Penguatan PT. Semen Indonesia di Pasar ASEAN Menjelang ASEAN Economic Community 2015.

Pada Tahun 2014, Semen Indonesia menargetkan untuk memasuki perdagangan di berbagai Negara di kawasan ASEAN dan pada tahun 2015 menargetkan akan memasuki perdagangan di sebelas negara. Semua harapan dan  tujuan yang dicita-citakan tersebut dapat terwujud bila PT. Semen Indonesia mencanangkan berbagai strategi  dan kebijakan dan secepatnya melaksanakannya dalam menghadapi persaingan pasar. Misalnya meningkatkan kualitas produk-produknya, mengembangkan kualitas pekerja, mengakuisisi beberapa perusahaan sejak diberlakukan  ASEAN Economic Community (AEC)  pada 2015,  serta strategi pemasaran yang yang disesuaikan dengan kondisi pasar. Sehingga diharapkan PT Semen Indonesia akan tetap mempertahankan posisinya sebagai “penguasa” pasar semen di Kawasan Asia tenggara di tengah kompetisi yang begitu ketat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun