Mohon tunggu...
Tresya Agnashila
Tresya Agnashila Mohon Tunggu... -

menurut ku, aku orang yg cukup simple... mencoba untuk melakukan segala sesuatu yg menjadi tugasku dengan sebaik-baik nya... hasil akhir, biar "DIA" yang menentukan :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Price for My Self.....

2 Mei 2012   04:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini saya adaptasi dari kisah nyata seorang sahabat….

Salut untuk keberaniannya membuka lembaran kelam yang sempat membuat dirinya takut untuk menentukan masa depan, bahkan masa depannya sendiri.

Mey, semoga kamu nggak kecewa dengan cara penulisanku tentang kisah hidupmu.

Tapi pada intinya, kita adalah sama. Wanita yang menemukan “bahagia” dibalik pedihnya cinta… :)

***********************

[caption id="attachment_174905" align="alignleft" width="300" caption="www.coolcategories.com"][/caption]

Seorang wanita, sebut saja " Imey "

Cantik, kaya, postur tubuh proposional, pintar dan memiliki karier yang cukup bagus untuk wanita seumurannya. Uang, sudah tidak jadi persoalan untuknya. Sejak menginjak bangku SLTA, dikagumi, dirayu dan di kejar-kejar kaum adam adalah hal yang biasa untu Imey. Pantas saja, dengan kesempurnaan yang dia punya, pria mana yang tidak mau menjadi kekasihnya. Terlebih dengan latar belakang keluarganya. Ayahnya yang disebut-sebut sebagai tuan takur, dan harta warisan turun temurun yang nggak habis dimakan 7 turunan, membuat banyak orang ingin menjadikan Imey sebagai pacar, istri bahkan menantu.

Cinta pertama Imey jatuh pada seorang pemuda di seberang kampungnya. Saat itu Imey masih duduk di bangku kelas 2 SLTA. Pemuda tampan, tinggi, berperawakan seperti bule, mampu membuat hati Imey sang kembang desa jadi mabuk kepayang. Imey dan Roby menjalin hubungan tanpa sepengetahuan orang tuanya. Karena memang ayah dan ibu Imey,melarang keras putri bungsunya untuk berpacaran terlebih pada usianya yang bisa dibilang masih cukup belia untuk mengenal cinta. Ayah dan ibu Imey juga selalu menekankan untuk melihat bibit, bebet dan bobot pria yang ingin mendekatinya. Tak cukup sebagai anak dari keluarga kaya, tapi pendidikan dan pekerjaan yang mapan juga menjadi Kriteria untuk tiap lelaki yang ingin menjadi pendamping Imey.

Roby, seorang mahasiswa dengan latar belakang keluarga yang bisa dibilang cukup jauh dengan kondisi keluarga Imey, mampu menaklukan hati dan membuat Imey menjadi berani menyembunyikan hubungan pertemanan mereka dibelakang kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Tapi apa mau dikata, kalau cinta sudah menggelora, matapun bisa menjadi buta.

Imey dan Roby lebih sering berkomunikasi lewat pesan singkat dan telepon sembunyi-sembunyi ditengah malam. Tak jarang Roby juga menjemput Imey pulang dari sekolahnya dan mengantarkan Imey sampai depan Gang. Banyak teman-teman yang menyayangkan keputusan Imey untuk menerima Roby sebagai kekasihnya. Pasalnya, Roby dikenal sebagai seorang Playboy, belum lagi dia adalah anggota Gank motor yang cukup urakan di kota mereka. Dunia malam dan minuman keras tak luput dari kesehariannya. Tapi Imey menampik semua tuduhan teman-temannya. Imey memilih menutup telinganya rapat-rapat karena Roby yang Imey kenal, 180 derajat berbeda dengan apa yang teman-teman Imey katakan. Roby sangat manis, sangat kalem dan sangat baik pada Imey.  Imey berfikir, pasti teman-temannya iri karena memang tak dipungkiri, ketampanan dan kharisma Roby mampu membuat hati setiap gadis yang melihatnya meleleh bak lilin tersenggol api. Selain tampan, Roby juga sangat romantis, hingga bisa membuat gadis yang belum genap menginjak usia 17 tahun ini mabuk kepayang dengan setiap pujian dan rayuan gombalnya. Yaaaah, maklum lah… namanya juga ABG, yang baru mengenal cinta….

Teman-teman Imey terpaksa hanya diam. Karena setuju atau tidaknya mereka, sama sekali tidak merubah keputusan Imey untuk terus berpacaran bersama Roby.

Roby memang sangat baik pada Imey. Dengan setia Roby selalu siap dan mau mengantarkan Imey kemana saja Imey ingin pergi. Antar jemput sekolah, extra kulikular, shoping, menghadiri pesta ulang tahun temannya, apapun dan kemanapun Imey inginkan, Roby selalu siap mendampingi Imey.

Setahun pun berlalu… Hubungan Imey dan Roby menjadi lebih intim. Imey jadi sering main ke rumah kontrakan Roby. Sebagai mahasiswa, roby dan 3 temannya mengontrak sebuah rumah untuk mereka tinggali bersama. Dan gaya pacaran merekapun kini jadi lebih berani. Tidak lagi sekedar sms & telfon-telfonan. Jalan-jalan ketaman, ke pusat perbelanjaan, antar jemput sekolah, dan mengantar Imey kemanapun imey mau.

Roby telah mengajarkan cara pacaran ala mahasiswa kepada Imey si gadis SMA. Tepat di usianya ke 17 tahun, imey dihadiahi ciuman pertama oleh Roby. Setelah itupun, Imey jadi ketagihan akan hal yang dinamakan “ciuman”. Tak sekedar mencium pipi dan kening, disetiap pertemuan, mereka selalu mencari waktu dan kesempatan untuk saling berciuman ala Hollywod.

Nampaknya, roby telah menyeret Imey ke dalam pergaulan yang cukup bebas. Memang imey tidak diajarinya untuk minum minuman keras, menggunakan narkoba, merokok dan bergaul di dunia malam. Tapi roby terus memperkenalkan dan mengajari Imey tentang hal-hal yang seharusnya dilakukan para pria & wanita dewasa.

Waktu dan kesempatan yang mereka adakan, sepulang sekolah Imey tak lagi langsung menuju kerumahnya. Kontrakan Roby lah tujuan utama Imey. Tanpa pantauan dari orang tua, Imey dan Roby bebas berciuman kapanpun mereka inginkan. Lebih dari itu, Roby sedikit demi sedikit mulai menyentuh bagian demi bagian lekuk tubuh Imey. Situasi, kondisi, kemesraan, cinta yang menggelora dan rasa ingin tau, ingin mencoba, ingin merasakan, membuat Imey tak dapat menolak setiap hal yang Roby coba lakukan padanya. Roby juga sangat pintar, memperlakukan Imey… seakan dia selalu tau, waktu yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru bersama Imey.

Sore itu, sepulang sekolah, seperti biasa Imey pulang kerumah kontrakan Roby. Imey tidur sambil menikmati kaset dvd yang baru saja dia beli dikamar Roby. Tiba-tiba Hp Imey berbunyi, nada pesan masuk terdengar, dan Roby pun mengambil kemudian melihat apa isi dari pesan masuk itu. Pesan masuk dari seorang laki-laki, yang mencoba untuk merayu Imey. Imey biasa aja menanggapi sms itu, tapi entah kenapa Roby marah, marah dan menuduh Imey telah berselingkuh. Pertengkaran pun terjadi… Imey, yang sangat mencintai Roby takut jika Roby tak mempercayainya lagi. Roby menuduh Imey yang tidak-tidak. Roby menuduh Imey sebagai wanita yang masih saja mau dirayu. Karena takut, Imey mengatakan akan segera mengganti nomor HP nya dan berjanji untuk tidak memberitahukan No barunya kepada sembarang orang. Tapi Roby masih saja marah kepada Imey… Roby mengatakan bahwa dia benar-benar mencintai Imey dan dia ingin hanya dialah orang yang boleh memiliki Imey. Tidak ada laki-laki lain yang boleh dekat dengan Imey. Imey pun pasrah, disela-sela pertengkaran itu Imey berkata,

“katakan, apa yang harus aku lakukan agar kamu percaya kalo aku hanya mencintai kamu”

Tanpa ragu Roby menjawab,

“ serahkan hal paling berhargamu untuk ku… percayakan padaku, maka aku akan mempercayaimu “

Cinta… Buta… Setan… Nafsu… dan Ketakutan.

Itulah hal yang bisa aku tangkap jika aku harus menggambarkan posisi Imey kala itu.

Imey ketakutan, tapi dia lebih takut jika dia harus kehilangan kepercayaan dari orang yang dia cintai. Tanpa pikir panjang, demi cinta pertamanya yang dia yakini adalah cinta sejatinya, Imey melepaskan harta berharganya….

Ya, Imey melepaskan “Keperawanannya” demi mendapatkan kepercayaan dari Roby, kekasihnya.

Perhelatan pun terjadi, sambil menahan rasa ketakutan, Imey menyerahkan diri untuk dicumbui oleh Roby….

Lepaslah sudah…. Imey, gadis cantik dengan segala kesempurnaannya, kini sudah bukan gadis lagi. Roby sangat bangga, telah mendapatkan Imey seutuhnya. Cintanya bahkan tubuhnya. Roby memeluk Imey yang masih belum sadar penuh dengan apa yang baru saja dia lakukan… berbalut selimut tipis yang menutup sebagian lekukan tubuh indahnya, Roby menciup kearah telinga Imey sambil berbisik..

“terima kasih sayang, aku percaya padamu…”

Inikah harga yang harus Imey bayar demi sebuah kepercayaan….

Imey hanya bisa diam, sambil ketakutan memeluk tubuh Roby yang sudah lekat menempel dengan setiap bagian dari kulit halusnya.

“ pliiis, jangan pernah tak percaya padaku lagi. Aku mencintaimu, jangan pernah tinggalkan aku...”

Mereka pun hanyut, dalam bisunya dinding kamar yang tertutup rapat. Imey memejamkan mata di hangatnya pelukan Roby, dan Roby terus membelai menenangkan Imey.

*********************************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun