Â
- Findings (Pembelajaran)
Dalam hal pembelajaran saya menjadi lebih banyak belajar lagi dalam penerapannya baiknya bagaimana implementasi filosofi KHD khususnya di jenjang taman kanak-kanak. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik selain itu sayapun belajar berinteraksi, bersosialisasi juga bekerja sama dengan rekan-rekan yang notabene sudah lebih berpengalaman. Melalaui  pemikiran ki hajar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang penting untuk menunjang kemampuan profesionalisme saya saat mengajar. Sebagai seorang pendidik saya termotivasi untuk mengajar sepenuh hati dengan senantiasa menghamba pada anak dalam artian belajar yang terlaksana harus memberi kesempatan anak untuk berpendapat dan berkreativitas. Guru bertugas untuk menebalkan garis samar berkaitan dengan laku anak agar yang kurang baik menjadi baik dan sudah baik jadi lebih baik, serta menuntun segala kodrat yang ada pada anak didik agar mereka mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia ataupun anggota masyarakat, hal ini sejalan dengan semboyan KHD yang sudah tidak asing lagi yakni trilogi pendidikan atau sering pula disebut sebagai semboyan KHD dalam dunia pendidikan yakni  "ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani". Pada Jenjang Taman Kanak-kanak (TK)  anak harus mulai dikenalkan dan dibiasakan secara konsisten, untuk  bisa menanamkan atau menerapkan budi pekerti yang luhur, dengan  mengintegrasikan nilai-nilai budipekerti tersebutdi setiap proses pembelajarannya sesuai dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yakni yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.
- Future (Penerapan)
Saya berusaha seoptimal mungkin dalam melakukan proses implmentasi pembelajarandikelas dengan sesuai apa yang sudah saya pahami dalam  Filosofis KHD, agar apa yang sebelumnya kurang tepat  dapat diperbaiki, dan apa yang menjadi tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Saya sadar betul ternyata mengajar tidak boleh asal-asalan, semua harus dirancang terlebih dahulu dalam RPPH, kemudian  alat, media, bahan, hingga metode pembelajaran yang harusnya berpusat pada anak. Metode berpusat pada anak merupakan metode yang selama proses pembelajarannya  secara aktif  menuntun,  memberi kesempatan anak untuk bisa percaya diri berpendapat dan belajar nilai-nilai karakter.  Saya sadari apa yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara, namun saya berusaha seoptimal mungkin agar mampu dinamis dan erus up to date dalam mengasah kemampuan mengajar.  Sebagaimana telah diketahui bahwasannya tugas guru adalah menuntun anak didik sesuai kodrat alam yang ia miliki sejak lahir, agar anak bisa berkembang dengan baik, dan apa yang kurang baik bisa diperbaiki dengan diminimalisir. Selain itu  pada anak baik sebagai manusia seutuhnya dan sebagai bagian dari masyarakat yang diharapkan.
Sekian pemaparan saya dalam refleksi dwimingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak angkatan 7. Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H