Dalam era digital ini informasi dan peristiwa yang terjadi di masyarakat sangat cepat terekspos dengan media sosial sebagai platform digital, salah satunya ialah jasa sewa pacar yang kini telah ramai diperbincangkan oleh masyarakat yang mulai menjadi perhatian, bagaimana fenomena ini berdampak pada karakter norma dan pandangan terhadap lingkungan sosial baik individu itu dalam (skala kecil) mupun masyarakat (skala besar) transformasi interaksi sosial di era digital ini mengacu pada interaksi dan perkembangan sosial yang mempengaruhi pola dan perilaku dalam masyarakat.
 Munculnya jasa sewa pacar ini tak lepas dari tuntutan sosial yang ada dalam masyarakat seperti tuntutan untuk memiliki pasangan, dan pengakuan diri. di tengah tuntutan sosial cara instan tentu menjadi pemantik seseorang untuk melakukan jasa sewa pacar dengan cara instan lewat jasa ini seseorang tidak usah pusing dalam mencari pasangan mereka hanya menyiapkan uang saja untuk menyewanya, kami mengambil topik ini karena sangat berhubungan dalam interaksi sosial dan menyangkut norma, budaya, dan perilaku seseorang.(As-syifatul Jannah, 2020)
 Teori interaksi simbolik adalah teori yang menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi, dan inti dari pendekatan ini adalah individu, di balik itu banyak ahli mengatakan bahwa individu adalah konsep sosiologis yang paling penting. Teori interaksi simbolik menyoroti pentingnya simbol dalam interaksi manusia. Kasus sewa pacar menunjukkan bagaimana persepsi individu terhadap tindakan tersebut bisa berbeda dengan pandangan umum. Sikap defensif si pacar menunjukkan pergeseran dalam persepsi dan perubahan pola interaksi.(Siti & Siregar, n.d.)
 Menurut seorang user reddit (1/juli/2023) yang menceritakan pengalamannya tentang jasa sewa pacar. Dia menjelaskan bahwa pacarnya (Pria) telah merencanakan untuk menyewa pacar sewaan Bersama dengan sepupunya (pria). Saat user memergoki si pacar, si pacar beralasan bahwa sewa pacar itu berbeda dengan yang user pikirkan. Si pacar membenarkan perilakunya dengan beralasan bahwa si user harus menonton anime untuk mengetahui lebih banyak tentang sewa pacar.
 Melalui cerita tersebut kita bisa menyambungka
n dengan teori interaksionisme simbolik bahwa si pacar bersikap defensif saat di tanya tentang rental pacar. Hal itu dapat membuktikan bahwa rental pacar dapat mentranformasi interaksi antara dua individu yang asalnya saling memercai satu sama lain dapat berubah. Si pacar merasa hal yang dia lakukan adalah sesuatu yang si user harus mengerti, namun dalam kenyataanya hal itu masih sulit diterima bagi Masyarakat umum dan rasionalisasi si pacar juga kurang tepat. Dengan demikian, jasa sewa pacar di era digital menggambarkan dinamika kompleks antara tuntutan sosial, individualitas, dan interpretasi simbolik dalam interaksi sosial. Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa rasionalisasi terhadap tindakan tersebut mungkin tidak selalu sesuai dengan norma yang diterima secara luas dalam masyarakat terlebih masyarakat kita masih memegang nilai nilai yang utuh dan dan kuat di lingkungan sosial
 Kesimpulannya, fenomena jasa sewa pacar menyoroti kompleksitas interaksi sosial di era digital. Perubahan perilaku dan norma memunculkan pertanyaan tentang batas-batas penerimaan sosial terhadap praktik-praktik baru, serta perlunya pemahaman yang lebih dalam tentang implikasi jangka panjang dari transformasi ini terhadap dinamika sosial masyarakat.
Penulis : Aulya Arzuliany 2308999, Travis Samuel Tremonti Kalangi 2301948, Muhammad Rafi Fauzi 2304054.
Referensi :
As-syifatul Jannah, R. F. Y. Rahmawati. (2020). Jasa Sewa Pacar (Rentaru Kareshi) Sebagai Fenomena Sosial Di Jepang.
Siti, N., & Siregar, S. (n.d.). KAJIAN TENTANG INTERAKSIONISME SIMBOLIK.