Traveling kini menjadi sebuah kebutuhan baru di kalangan masyarakat modern, khususnya di Indonesia. Banyaknya paparan dari berbagai media, media sosial, TV, majalah, dll, serta meningkatnya tingkat kemampuan ekonomi seseorang mendorong masyarakat untuk traveling.
Taveling pastinya juga menghabiskan dana yang kita miliki, berapapun kemampuan finansial kita. Tentunya akan sia-sia aja kalau traveling hanya untuk pamer di media sosial. Padahal, traveling memiliki banyak manfaat bagi diri kita.
Berikut ini adalah beberapa manfaat traveling berdasarkan hasil penelitian-penelitian di dunia.
1. Menurunkan Stress
Manfaat ini tentu sudah banyak Anda ketahui dan rasakan. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 89% responden merasakan penurunan tingkat stress yang signifikan setelah bepergian.
Penelitian lain terhadap dampak berlibur terhadap stress dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Tampere, Finlandia di tahun 2015. Temuan mereka menyatakan bahwa seseorang perlu untuk berlibur selama 8 hari agar dapat  memaksimalkan manfaat liburan.
Salah satu anggota tim peneliti, Dr. Jessica de Bloom menyatakan bahwa kesehatan dan kesejahteraan akan meningkat tajam ketika seseorang berlibur, seringkali selama hanya 2 hari. Tetapi, 8 hari merupakan angka yang paling ideal untuk memaksimalkan efek dari traveling untuk menurunkan stres menurut hasil penelitian mereka.
2. Baik untuk Kesehatan Jasmani
Layaknya dampak traveling ke tingkat stress, traveling juga dapat mendongkrak imunitas seseorang. Pada tahun 2006, penelitian gabungan dari the Icahn School of Medicine at Mount Sinai, the University of California, San Francisco dan Harvard Medical School. Tim peneliti tersebut membandingkan manfaat kesehatan yang diterima dari meditasi dan traveling.
Penelitian tersebut melibatkan 100 orang wanita yang diminta untuk menghabiskan waktu selama 6 hari di sebuah resort di California. Setengah dari mereka diminta untuk bermeditasi dan sisanya hanya diminta untuk menikmati momen liburan tersebut.Â
Hasilnya, terdapat perubahan signifikan pada pola jaringan molekul dari setiap peserta pada kedua grup tersebut. Perubahan paling terlihat adalah pada aktivitas genetik yang mengatur respon terhadap stres dan fungsi imunitas.
Selain itu, traveling juga baik untuk kesehatan jantung. Sebuah artikel dari The New York Times melaporkan bahwa wanita yang berlibur setiap 6 tahun sekali (atau kurang) cenderung mengalami penyakit jantung 8x lebih tinggi dibandingkan wanita yang setidaknya berlibur 2 kali setahun.