Setiap kali lihat tanggal merah, rasanya kaki ‘gatel’ banget buat ngebolang. Berhubung gak ikutan temen-temen ST ( Share Traveller) yang pada ‘bedol desa’ ke Rinjani ditambah belum punya planning lain juga, iseng-iseng ngetweet berlanjut ke FB memancing ‘ikan-ikan’ lain yang pada haus ngetrip, akhirnya terkumpul deh 16 orang pergi Caving ke Goa Buni Ayu – Sukabumi (22-23 April 2011). Walaupun mayoritas belum pernah kopi darat, cuma perlu waktu sekitar 5 Jam perjalanan Jakarta – Bogor – Sukabumi untuk membaur satu sama lain.
Meeting point ditentukan oleh ‘om’ DJ yang jadi TL kali ini di Stasiun Bogor Jam 17.00 WIB bertepatan dengan jadwal kereta terakhir ke Sukabumi. Saya dan beberapa teman lainnya janjian di Stasiun Kota jam 15.00WIB naik Pakuan Express ke Bogor. Namanya juga express jadi perjalanan sekitar 1 jam-an saja. Baru kali ini naik Pakuan Express ternyata bagus juga ( sedikit mirip MRT Singapore) dan ada gerbong khusus wanita loh. Tapi kereta yang ke Sukabumi yah lesehan gitu deh. Judulnya dikarcis sih bisnis tapi kondisi ya ekonomi. Weleh!
Sekitar jam 19.05 WIB kami sampai di stasiun Sukabumi, makan malam disekitar Matahari Departemen Store, dilanjutkan naik angkot ‘ syetan’ menuju homestay dengan kondisi cara nyetir supir abg yang ajib ( pengen jitak rasanya) serasa bawa barang ditambah celetukan yang ga sopan ke beberapa supir angkot lain ditambah jalanan yang berkelok-kelok kayak di Puncak tapi kondisi jalannya ga mulus ditambah lagi rem mobil yang ternyata ‘blong’ ( kata teman saya yang akhirnya gantiin nyupir karena satu teman kami sukses ‘Jackpot’). Oh la la! Perjalanan singkat yang bikin otot kaku lantaran tegang. Hadehh!!
Sesampainya di homestay, Pak Asep sang pemilik menyambut kami dengan hangat, langsung pilih kamar ( beruntung dapet kasur ga harus tidur beralaskan tiker doang) kami segera terlelap memanfaatkan waktu istirahat yang ada soalnya harus bangun jam 03.00WIB mengingat kami caving jam 04.00WIB yang akhirnya setelah pilah-pilih seragam, boot, helm dan bagi kelompok jadi 2 tim, saya (tim 2) baru masuk goa sekitar jam 05.00WIB. Seru juga loh, turunnya meluncur pake tali setelah dipasang safety tools (dipegangin sama guidenya kok dari atas dan dibawah juga udah ada guide yang bantuin kita copot peralatan).
Menurut informasi yang selengkapnya bisa dibaca di situs http://www.sphcianjur.perumperhutani.com, sebelumnya Goa ini dikenal dengan nama Goa Siluman namun akhirnya berubah nama menjadi Goa Buni Ayu ( Bahasa Sunda) yang memiliki arti ‘Keindahan yang tersembunyi’. Goa Buni Ayu merupakan goa yang masih alami yang luas dengan ketinggian plafon rata-rata 2 - 25meter dari lantai goa dan memiliki beragam jenis ornamen yang bisa ditemui seperti Stalaktit, Stalakmit, Canopy, Flow Stone, dll.
[caption id="attachment_105919" align="aligncenter" width="240" caption="Stalaktit"][/caption]
[caption id="attachment_105921" align="aligncenter" width="240" caption="Flow Stone"]
[caption id="attachment_105922" align="aligncenter" width="240" caption="Canopy"][/caption]
[caption id="attachment_105924" align="aligncenter" width="240" caption="Cave"][/caption]
Di dalam goa juga kita akan sering menemui binatang seperti kalelawar dan jangkrik ataupun laba-laba. Waktu yang diperlukan untuk menelusuri goa sepanjang 2.5 KM ini berkisar sekitar 3-4 Jam dengan kondisi goa yang gelap, lembab dan medan yang cukup menantang. Medan yang basah dan lumpur tebal ditambah beberapa medan yang terkadang curam dan menanjak seperti menyerupai tebing cukup memompa adrenalin.
So, kalo teman-teman suka tantangan dan belum pernah cobain Caving ga ada salahnya memilih Goa Buni Ayu jadi yang perdana. Oh iya, ini di Indonesia loh! Ga perlu jauh-jauh ke negeri orang, Indonesia punya keindahan alam yang kaya untuk di eksplorasi ( bukan di eksploitasi yah).
Setelah berhasil menghirup udara segar, air terjun Bibijilan sudah menanti kita untuk main air (baca: bersih-bersih).
[caption id="attachment_105929" align="aligncenter" width="300" caption="Voila! "]
Untuk mencapai air terjun dibutuhkan trekking lagi sekitar 30 menit.Namun cukup member kesegaran sebelum harus melanjutkan jalan kaki yang lumayan jauh buat sampai homestay. Alamak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H