Quote dari seorang teman:Â "masih muda nggak punya uang buat traveling, selagi berpenghasilan nggak punya waktu buat traveling, sudah tua nggak punya tenaga buat traveling, trus mau kapan travelingnya?"
Dilema, itu yang selalu jadi pikiran saat seseorang ingin mewujudkan keinginan mengunjungi destinasi impiannya.
Bayangkan seorang siswa SMA di Bandung yang ingin melihat sunset di Tanah Lot. Tiap ada teman yang bercerita habis berlibur, dia cuma melengos iri. Sebenernya kan nggak perlu begitu. Coba lihat kudapan sore hari tiap pulang sekolah, sepotong donat dan secangkir kopi merk terkenal. Sebulan dua kali dia menonton film box office di bioskop. Seandainya dia memang mau pergi ke Bali, coba rajin2 pantengin situs low cost carrier untuk rute Bdg-Dps. Stop ber-hedon ria dan kumpulkan uang donat+kopi+nonton, dalam enam bulan saya yakin dia bisa mewujudkan sunset di Tanah Lot.
Seorang pegawai kantoran yang ingin naik roller coaster ke Singapura. Dia punya uang untuk beli tiket dan akomodasi, tapi tak berani cuti untuk mewujudkannya. Padahal, bisa saja kan, dia ambil pesawat jumat tengah malam, dan kembali pada hari minggu, supaya senin bisa kembali bekerja.
Seorang pensiunan yang ingin berlibur bersama keluarga. Uang ada, cuti pun tak perlu. Tapi dia nggak pernah bilang sama anak-anaknya, karena merasa akan cepat cape kalau bepergian. Nah, jadi gimana mau pergi coba..
Bagaimana dengan anda? Alasan apa yang membuat anda tak bisa traveling?
---
ditulis pada Blogshop Kompasiana Bandung 18 Desember 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H