Mohon tunggu...
Suharyadi Syahramadhan
Suharyadi Syahramadhan Mohon Tunggu... -

Aku Anak La - Pelinge Belitong

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Anak Belitong Menjadi Actor

6 Mei 2013   11:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:01 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari hari sabtu, tapi tidak tau persis tanggal dan jam berapakah hari itu. Tapi yang pasti, ada dua orang dewasa tidak tau siapa dia, tiba – tiba masuk kedalam kelas saya waktu jam pelajaran berlangsung. Lalu dia langsung ngobrol danmeminta izin sebentar kepada guru yang ada didepan kelas, untuk mengambil beberapa murid yang ada dikelas. Kemudian dia menunjuk beberapa orang, dan termasuk saya untuk keluar kelas dan ingin mendata satu persatu dari kami. Dalam hati kecil saya berkata, kenapa pemuda ini masuk dengan alasan yang tidak jelas, kemudian menyuruh saya dan teman saya untuk keluar dan mendata. “Ada apa ya???”

Setelah saya keluar, lalu saya menanyakan hal ini kepada orang itu. “Maaf om, saya mau nanya. Kita ini didata untuk apa ya om???” Kemudian beliau menjawab, “bukan untuk apa – apa kok dek, hanya untuk casting”. Setelah ia menjawab, ia langsung mendata saya dan memberikan pemberitahuan untuk datang kesebuah tempat, yaitu SDN38 Tanjung Pandan jam 15.00. setelah itu, ia pergi dan menyuruh kita untuk masuk kedalam kelas. Setelah jam pelajaran usai, saya duduk sejenak didepan kelas dan memikirkan hal yang tadi. “casting??? casting apaan ya??? Ah, yaudah deh, ikutin aja sekalian nambah pengalaman dan nambah temen. Yah, ibaratnya iseng – iseng berhadiah deh”. Kemudian saya langsung pulang.Setibanya dirumah, saya makan, ganti baju, terus langsung pergi ketempat casting dengan naik sepeda. Kebetulan SDN38 Tanjung Pandan itu SD saya dulu dan jarak dari rumah kesana lumayan jauh. Yah, kira – kira 5KM. Dengan semangatnya, dan hanya dengan modal Iseng – iseng berhadiah, saya pergi kesana. Setibanya di tempat casting, ternyata anak – anak yang ikut lumayan banyak. Kira – kira ada 200 anak dari 3 SMP. Termasuk sekolah saya SMPN 3Tanjung Pandan.Disana saya dan teman – teman yang lain, diberi selembar skenario dan kita semua diberi waktu 10 menit untuk membacanya. Setelah itu memperagakan dialog dengan ekpresi dan kondisi yang ada didalam selembar skenario tersebut.

Satu persatu pun dipanggil untuk menampilkan penampilannya sesuai diskenario. Tibalah giliran saya, “SUHARYADI SYAHRAMADHAN” dengan PDnya saya maju kesumber suara dan ditonton dari semua peserta uadisi. Saya pun menampilkan penampilan saya dengan sebaik mungkin. Setelah hampir semua dialog yang ada diselembar skenario itu selesai. Kebetulan saya dapat dialog yang jadi Mahar,dan Ada 1 suasana mahar yang sedang ingin menyanyikan sebuah lagu, yaitu Bunga Seroja. Yang mengaudisi bilang, “kamu bisa nyanyi ngak???” dan saya menjawab, “bisa dong om”. Coba kamu nyanyikan lagu ini. Dengan sok taunya, saya langsung nyayi.

“Mari menyusun.....

Seroja.... bunga seroja.....(haaaaaaaaaaaaaa)

Hiasan sanggul, remaja putri remaja

Rupa yang elok, dimanja jangan dimanja (haaaaaaaaaaa)

Pujalah ia, oh saja sekedar saja”

Orang yang audisi dan semua peserta yang ada ditempat pun tertawa terbahak – bahak. Om yang audisi:“kamu nyanyi apa baca puisi dek???”

Saya: “nyanyi om, emang bukan gitu ya???”

Om yang audisi: “itu kamu bukan nyanyi, tapi baca puisi”(sambil tertawa)

Saya: o,gitu ya om. Kirain seperti ini om. Hehe(sambil tertawa ngak enak)

Om yang uadisi: sebelumnya kamu udah tau belum, sama lagu ini???

Saya: belum, om. Hehehe

Om yang audisi: ayo, dicoba lagi ya. (sambil mengajarin nada lagunya)

Saya: ya om.

Setelah beberapa kali mencoba, dan hasilnya sama saja. Om yang mengaudisi pun bilang, “sudah – sudah, cukup. Nanti ngak selesai – selesai lagi, castingnya.” (sambil tertawa). Setelah semua orang habis diaudisi, omnya memberitahukan pengumuman, bahwa “nama yang saya panggil jangan pulang dulu”, kata beliau. Satu persatu para audisi pun dipanggil, dan nama saya juga disebutkan. Dan setelah semua dipanggil, kita diberi pemberitahuan, bahwa nama yang disebutkan ini adalah orang – orang yang berhasil Lolos casting pertama. Dan ini adalah tiket pertama kalian untuk casting Film Laskar Pelangi selanjutnya. Dan satu persatu dimintain nomor Hp untuk memberi tahukan kabar selanjutnya. Yang lebih penting lagi, Semua yang mendengar berita ini pun sangat senang. Terutama saya dan apa lagi waktu pengumuman, ternyata ini casting Film. Wah, film??? Kedengarannya mantap nih, tapi kalo mau lolos terus, saya harus menampilkan penampilan saya didepan orang yang audisi dengan lebih baik lagi dari pada penampilan yang sebelumnya. Karena saingan saya, penampilannya bagus – bagus semua.

Keesokan harinya, saya ada pemberitahuan lewat Hp. Hari ini, jam 3 sore. Kamu ketempat casting kemarenya. Kemudian setelah saya pulang sekolah, saya langsung pergi ketempat casting dan alhamdulillah tiket kedua untuk menjadi seorang pemain Film pun ada didepan mata. Dan tinggal bagaimana usaha saya selanjutnya, juga doa yang selalu diucapkan setiap habis sholat. Selanjutnya casting ketiga, keempat, sampai casting keenam alhamdulillah saya lolos casting. Hati kecil saya berkata ”makin banyak dapat tiket untuk menjadi seorang pemain film, makin asik dan seru juga. Apa lagi makin banyak kenalan teman. Wah, saya harus lebih berusaha untuk menampilkan kemampuan saya supaya lebih baik lagi dari kemaren karena kalo tidak, pasti saya akan tereliminasi. Dan saingan saya pasti banyak yang lebih bagus”.

Cobaan pun datang, pada casting ketujuh. Saya diberitahukan bahwa saya tidak lolos casting selanjutnya. Rasanya, Hatiku pun hancur berkeping – keping, dan pikiran tak jelas menentu. Dan juga, hari itu saya baru memberi tahukan kepada kedua orang tua, bahwa saya ikut casting Film Laskar Pelangi. Pulang dari tempat casting, saya langsung pangkas rambut 1cm seperti mau test angkatan. Sesampainya dirumah, saya pun mandi, terus makan, dan langsung tidur. Kira – kira jam 2 pagi, saya ada diSms dari kru Filmnya dan isi smsnya seperti ini “Selamat kamu Lolos casting dan bisa masuk kebabak penyisihan selanjutnya. Dan jangan lupa, bawa baju dan celana jelek untuk casting penentuan mendapatkan peran diFilm”. Pagi itu, setelah saya dapat kabar gembira. Hati ini terobati, dan saya sangat senang sekali. Ibaratnya dari jatuh, dan akhirnya saya bisa berdiri kokoh lagi.

Dan keesokan harinya, saya diberi semangat dari kedua orang tua dan kemudian saya diantar kesekolah. Dan sampai disekolah, kira – kira jam delapanan. Saya dipanggil keruangan Kepala Sekolah, dan saya juga tidak tau ada masalah apa, sampai – sampai saya bisa dipanggil keruang Kepala Sekolah. Setibanya disana, saya ngobrol dengan beliau dan saya dikasih semangat juga motivasi. Beliau juga sudah tahu bahwa saya dapat masuk casting 100 besar. Dengan semangat yang tinggi dan dorongan dari orang – orang yang selalu mendukung. Hati kecil saya berkata “Saya harus lolos supaya membawa nama baik sekolah, juga saya juga harus membuat bangga kedua orang tua dan orang – orang disekitar saya. Dan jangan sampai saya membuat semua orang kecewa.” Kemudian saya pun meminta izin dengan beliau, dan minta doa supaya bisa Lolos casting untuk membawa nama baik sekolah. Karena hanya saya satu –satunya perwakilan dari SMPN3 Tanjung Pandan yang Lolos casting sampai sekarang.

Setelah itu, Saya pun pergi ketempat casting dan seperti biasanya. Kita diberi selembar skenario dan memperagakan. Tapi, ada yang beda dari casting ini. Karena, yang mengestingnya adalah Om Riri (Sutradara) dan Mbk Mira (Produser). Itu rasanya, gimana gitu. Seorang bocah, bisa bertemu dengan Om Riri dan Mbk Mira. Proses casting pun semakin menegangkan, karena dari 100 orang dicasting menjadi 75 orang. Dan sampai casting terakhir tinggal 22 orang. Ini adalah casting yang paling sulit, karena anak – anak yang terpilih ini adalah orang pilihan dari 3800 anak diseluruh Belitung. Hari selanjutnya hanya tinggal 13 anak, dan salah satu dari mereka adalah saya. Masih ada satu orang yang akan tersisihkan, karena yang dipilih hanya 12 orang. Yang tersisa ada 3 perempuan dan 10 laki – laki. Yang akan tersisihkan, yaitu seorang laki – laki. Casting terakhir ini, ada sesi pemotretan dengan berbagai macam gaya dan sesi test kamera.

Setelah usai, saya dan yang lainnya pulang kerumah masing – masing dan besok pagi baru ada pemberitahuan selanjutnya. Pagi pun tiba, saya mendapat Sms bahwa saya menjadi salah satu pemain Film Laskar Pelangi dan diharapkan datang kerumah makan “ini”, serta mengajak kedua orang tua. Sepulang sekolah, saya pun pulang dan langsung memberi kabar baik ini kepada kedua orang tua saya, bahwa saya dapat salah satu peran didalam Film tersebut. Saya dan kedua orang tua pergi ketempat yang dimaksud. Sesampai disana kita ngobrol – ngobrol supaya lebih akrab, dan kita dikasih tau peran masing – masing. Setelah mendapat peran, kita disuruh memanggil nama teman yang lain itu bukan dengan nama asli, melainkan nama peran yang didapat. Saya pun mendapat peran sebagai TRAPANI. Jadi semua anak – anak yang mendapat peran tersebut memanggil saya TRAPANI. Juga orang tua dan lingkungan keluarga, untuk memanggil nama peran yang didapat oleh anaknya. Tujuannya supaya kita terbiasa dengan panggilan tersebut dan tidak canggung lagi kalo memanggil atau dipanggil satu sama lain dengan nama peran masing – masing.

Setelah itu kita tanda tangan kontrak dan langsung pulang. Saya pun mampir kerumah nenek saya, dan memberitahukan berita bahagia ini. Sebelum itu saya membeli Novel Laskar Pelangi ditoko buku, karena jujur saya ngak tau dengan ceritanya. Dan saya juga ngak nyangka, bisa menjadi seorang Pemain Film Laskar Pelangi. Alhamdulillah Allah memberi saya rezeki sebagai Pemain Film. Dan saya teringat dengan ucapan orang tua saya. Beliau pernah bilang kesaya, waktu saya tidak lolos kemaren. Beliau bilang seperti ini “semua itu sudah diatur yang diatas, dan kalau kamu kemaren tidak lolos itu artinya bukan rezeki kamu, tapi kalau udah namanya rezeki kamu, pasti ngak kemana”. Sesampai dirumah nenek, saya langsung baca dan mencari karakteristik seorang TRAPANI itu gimana sih??? Setelah beberapa lembar saya baca, ternyata TRAPANI ini adalah seorang anak yang pemalu, pendiam, paling rapi, suka bergantungan sama Ibunya, dan ia adalah seorang anak mami. Ada karakteristik yang membuat saya kaget adalah, TRAPANI ini adalah seorang Pemuda yang paling Ganteng diantara Tokoh Laskar Pelangi yang lainnya. Ia adalah seorang pemuda idaman banyak wanita. Saya hanya tertawa kecil, dengan perasaan senang.

Keesokan harinya diSekolah, dan waktu jam pelajaran masih berlangsung saya tiba – tiba dipanggil keruangan kepala sekolah dan ditanya. “gimana Rama, hasil castingnya???” Saya menjawab, “alhamdulillah saya terpilih Bu dan dapat peran sebagai TRAPANI”dan respon dari Kepala Sekolah serta guru – guru saya baik semua. Kepala Sekolah (Bu Dwi) berkata bahwa “ kita disini semua mendukung kamu Rama, dan bawa nama baik sekolah ya.” Saya mendengar kata – kata Bu Dwi, langsung terharu dan apalagi Wali Kelas saya (Bu Hendra) juga sama memberikan motivasi dan semangat seperti yang dikatakan Bu Dwi. Saya senang sekali, akhirnya saya bisa bawa nama baik Sekolah dan bisa membanggakan kedua orang tua.

Seminggu sekali saya dan teman – teman yang mendapat peran, latihan baca skenario, nyanyi, latihan acting, dan masih banyak lagi. Apa lagi latihan tarian yang untuk karnaval, asik banget. Itu untuk persiapan sebelum Shoting Film. Jadi waktu shoting, kita sudah tau apa yang harus kita lakukan ditempat lokasi shoting. Dan hari yang ditunggu – tunggu pun akhirnya datang juga. Awal bulan maret saya dan teman – temanmeminta izin kepada kedua orang tua dan Sekolah supaya bisa mengikuti kegiatan dilokasi shoting selama 40 hari. Dan tidak lupa juga, saya membawa perlengkapan pribadi seperti baju dan lain – lain untuk keperluan disana. Setelah meminta izin saya dan anak – anak Laskar Pelangi yang lain berangkat kelokasi shoting didaerah Gantung. Sesampai disana, kita diajak ketempat replika SD MUHAMMADIAH GANTONG, dimana lokasi tersebut untuk shoting kita selama 40 hari.

Setelah itu, kita dikenalkan satu persatu dengan kru film dan artis – artis seperti Bunda Cut Mini(Bu Mus), Pak Ikra(Pak Harfan), dan artis – artis lainnya yang ikut main dalam Film ini. Habis itu, kita langsung menuju ketempat penginapan khusus untuk anak – anak Laskar Pelangi. Sesampai disana, kita langsung istirahat. Karena besok pagi, saya dan anak – anak yang lain harus ada dilokasi shoting. Keesokan harinya adalah hari pertama dimana saya dan teman – teman yang lain shoting. Alhamdulillah, shoting pertama dan selanjutnya lancar. Setiap kali shoting, kita selalu diberi semangat, dan motivasi. Pernah sesekali kita salah acting, kita tidak pernah sekali pun dimarahin. Malahan kita dikasih semangat dari kru, Mbk Mira dan Om Riri. “Ayo, kita coba lagi ya. Pasti kalian bisa kok” kata beliau sambil tersenyum. Dengan beliau berkata begitu, kami semua lebih bersemangat lagi actingnya.

Banyak adegan – adegan didalam film ini yang paling berkesan. Yang pertama adalah waktu kita anak – anak Laskar Pelangi pergi naik sepeda dan didalam adegan itu kita menuju Pantai Tanjung Tinggi yang tekenal dengan tanahnya yang putih dan banyak batu – batu besar berjajar dipantai. Dan disana shotingnya itu, kita semua bermain – main, lari – larian, dan mandi dipantai. Pasti terbayangkan serunya gimana, jika anda berada didalam situasi seperti itu. Dan yang selanjutnya ada shoting yang paling berkesan juga yaitu, waktu Karnaval. Waktu adegan itu, kita semua berpenampilan seperti seorang penari daerah dari Irian Jaya, dengan memakai atribut daun sukun yang menyerupai rok, kalung yang terbuat dari buah aren yang sangat gatal yang digantungkan dileher, juga macam – macam coretan diseluruh badan juga dimuka. Disini kita semua menari – nari seperti orang yang kerasukan, dengan penuh semangat, ceria dan disetiap gerakan kita didampingi oleh suara “HU HA HU HA” dan masih banyak lagi adegan – adegan seru lainnya.

Disini saya mendapat keluarga baru, karena setiap hari kami shoting bareng, bercanda, dan sebagainya. Dan tidak terasa shoting selama 40 hari itu pun terasa singkat, dan hari ini adalah hari terakhir saya dan teman – teman yang lain shoting. Hari itu adalah hari yang paling menyedihkan, dan banyak air mata yang berjatuhan diantara kami. Padahal kemaren saya dan teman – teman setiap hari, pergi kelokasi shoting bertemu dengan Om Riri, Mbk Mira, Bunda Cut Mini, Pak Ikra, dan kru film lainnya. Disana kita bercanda, tertawa, bermain, kerja, shoting bareng – bareng, dan sekarang kita harus berpisah. Yah ini emang pasti terjadi, karena kan disetiap pertemuan, pasti ada perpisahan. Besoknya kita semua dipulangkan keorang tua masing – masing, dan kita semua melakukan aktifitas seperti biasanya seperti sekolah dan lain - lain.

Setelah Film Laskar Pelangi sudah selesai proses editing, dan sudah siap diputar diBioskop seluruh Indonesia, kita semua anak – anak Laskar Pelangi diundang keJakarta untuk Premier Film Laskar Pelangi. Kemudian kita promosi film dari Bioskop, keBioskop. Diwawancara dari satu stasiun televisi ke stasiun televisi lainnya, jumpa fans dan lain - lain. Saya bagaikan, menjadi seorang artis pada waktu itu. Dan ada yang paling saya tidak menyangka bahwa saya bisa bertemu dengan orang nomor satu diIndonesia yaitu Pak Presiden kita Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Bu Ani dalam acara nonton bareng Film Laskar Pelangi. Dan selang waktu beberapa hari kita juga diundang keIstana Negara untuk berbincang – bincang dengan beliau. Itu semua rasanya bagaikan mimpi, karena pada waktu saya menganggap bahwa saya adalah seorang bocah kecil dari kampung yang bisa berkesempatan bertemu orang nomor satu diIndonesia.

Dan satu lagi saya sangat bersyukur, karena kita anak Laskar Pelangi mendapatkan Beasiswa dari Miles Films dan Mizan Production untuk biaya Sekolah dari SMP sampai SMA. Kita juga mendapatkan Beasiswa untuk Perguruan Tinggi dari Pertamina Fondation sampai S1. Alhamdulillah saya sekarang bisa melanjutkan sekolah yang lebih tinggi lagi dengan berkuliah di salah satu Perguruan Tinggi diDepok, yaitu diUniversitas Gunadarma dan mengambil Jurusan Teknik Informatika. Sekian cerita pengalaman singkat dari saya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya mohon maaf kalo ada kata – kata yang kurang berkenan dihati anda. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Saya:
Suharyadi Syahramadhan (Trapani)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun