Mohon tunggu...
Asad Ahmad
Asad Ahmad Mohon Tunggu... lainnya -

dreamer | freelancer | blogging | writing contents | graphic designing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku sayang Ibu (Refleksi Pagi)

14 Desember 2012   02:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kisah Seorang Anak Yang Diaborsi Di dalam Rahim Ibunya


Bulan kesatu :

Ibu, panjangku itu cuma 2 cm, tapi aku udah punya badan. Aku sayang ibu. Bunyi detak jantung ibu itu jadi musik terindah yang menemaniku di sini.

Bulan kedua :

Bu, aku udah bisa ngisep jari imutku lho, di sini hangat bu. Nanti kalau aku sudah keluar ibu janji ya mau main sama aku.

Bulan ketiga :
Bu, meskipun aku belum tau jenis kelaminku, tapi apapun aku, aku harap ibu dan ayah bahagia kelak ketika aku keluar. Jangan nangis ya bu, kalau ibu nangis di sini aku juga ikut nangis.
Bulan keempat :
Bu, rambutku sudah mulai tumbuh lho, ini jadi mainan baruku, aku bisa menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.
Bulan kelima :
Bu, Ibu tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Αpa itu aborsi Bu? Αku nggak diapa-apain kan Bu?
Bulan keenam :
Ibu datang ke dokter itu lagi ya? Bu, tolong kasih tau dokter itu, aku di sini baik-baik aja! Tapi kok dokter itu mulai memasukan benda tajam?
Benda tajam itu mulai memotong rambutku, Bu. Tolong. ..  aku takut. Benda tajam itu mulai memotong kakiku. Sakiit, Bu. Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya tangan yang bisa memeluk Ibu....
Ibu, benda itu sekarang mulai memotong tanganku. IBUUU.... tolong aku. Aku janji nggak akan nakal, Bu.
Tapi, meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, aku msh punya mata dan telinga untuk melihat senyum Ibu, mendengar suara Ibu.
Tapi.. Benda itu sekarang sudah mulai memotong leherku.  Ibu.. Ampun, Bu... Beri aku kesempatan hidup, aku sayang Ibu, aku pengen meluk Ibu. . .
Bulan ketujuh :
Ibu, aku di sini baik-baik aja. Aku sudah disamping orang orang sholeh di surga. Allah mengembalikan semua organ tubuhku yang dipotong benda tajam itu. Allah memeluku, memegang tanganku, menggendongku dengan lembut dan Allah membisikan tentang apa itu aborsi.
Kenapa IBU tega melakukan itu?

Kenapa IBU nggak mau main sama aku? Αpa salah aku bu?
Ibu taubat yah, biar Allah mau antar Ibu ke sini. Nanti kita main bareng-bareng di sini, dan jangan lupa, ajak Ayah juga ya bu. . .

*Pantaskah seorang bayi yang belum sempat menghirup udara dunia mendapat perlakuan keji dari "orang tua kandung"nya sendiri?? Sok atuh! Berpikir dengan nurani.
** just sharing from FB :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun