Mohon tunggu...
Vidion Widyantara
Vidion Widyantara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mentor Bisnis

a Son, Husband, Dad, Entrepreneur and Leader I Help People to transform their Lives, Improve People's Health, Youth and Financially

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masa Lalu, Sekarang dan Masa Depan

28 April 2014   14:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda berpikir, bahwa pada saat kita menggunakan keyboard komputer, kita bisa menggunakannya dengan sangat nyaman, jarak antar huruf dibuat sedemikian pas, peletakan dan penempatan masing-masing huruf juga diatur sedemikian rupa.. Semua itu tidak lepas dari ilmu kaligrafi yang sedemikian indah, yang dipelajari oleh Steve Jobs, pada saat dia dikeluarkan dari College nya.

Saat dia dikeluarkan dari Reed College, dia mengikuti kelas kaligrafi yang mengajarkan kaligrafi terbaik saat itu. Dia pun tidak pernah sadar jika pada akhirnya 10 tahun kemudian, pada saat dia mendisain macintosh pertama dia mendisain sebuah komputer dengan tipografi terbaik di dunia, yang kemudian juga dipakai di seluruh komputer pribadi di seluruh dunia.

Kita tidak akan pernah bisa menghubungkan semua titik perjalanan kehidupan Anda ke masa depan, namun jika Anda melihatnya ke belakang, semuanya terhubung. - Steve Jobs (pendiri Apple).

Apa yang akan terjadi pada Anda, jika Anda mendirikan sebuah perusahaan, berkembang sedemikian bagus, kemudian Anda merekrut seorang profesional terbaik ke perusahaan Anda untuk membantu mengembangkan perusahaan Anda, namun 2 tahun kemudian orang tersebut malah memecat Anda?

Itulah yang dialami Steve Jobs setelah membangun Apple 10 tahun, dan kemudian di pecat. Namun, dia tidak larut dalam kekecewaan terus menerus.

Dan dia akhirnya kembali, membangun lagi perusahaan yang dulu pernah memecatnya, dan jadilah perusahaan Apple yang sekarang, yang semua produk-produknya banyak dinikmati orang di seluruh dunia.

Saat saya membaca mengenai kisah Steve Jobs, saya teringat dengan keadaan yang sering terjadi. Banyak orang yang cenderung menyalahkan kondisi mereka saat ini. Kenapa mereka tidak dilahirkan dari keluarga kaya, kenapa mereka tidak sekolah di sekolah terbaik, kenapa mereka tidak memiliki jaringan kenalan orang-orang sukses sehingga mereka bisa dapat kesempatan lebih baik, kenapa mereka dulu tidak belajar lebih giat dsb..

Masa lalu memang tidak bisa dirubah, tapi kita bisa belajar dari masa lalu itu.

Saya sendiri dulu sempat berpikir, kenapa ya saya kok masuk jurusan arsitektur jika pada akhirnya saya tidak pernah sama sekali menyentuh dunia arsitektur dan bangunan? Namun saya tidak pernah menyesal, justru saya merasa jalan itu sudah dipersiapkan oleh Yang Maha Kuasa, untuk mendidik dan mempersiapkan saya sampai pada saat sekarang ini. Dan saya percaya bahwa saat ini Sang Maha Kuasa juga sedang mempersiapkan saya untuk masa depan berikutnya.

Pengalaman-pengalaman yang sudah kita alami adalah modal dan bekal kita untuk maju dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Jadi jika banyak orang yang ingin menjadi pebisnis, namun saat ini masih ragu, takut memulai, dan menunda-nunda, cobalah gali diri Anda lebih dalam lagi, "Mengapa Anda bisa jadi seperti saat ini?".

"Pelajaran apa saja yang sudah Anda miliki?"

Itulah bekal dan modal utama sesungguhnya. Bukan modal materi yang Anda butuhkan, namun modal pelajaran yang sesungguhnya sudah Anda miliki. Tinggal Anda keluarkan dan gunakan saja. Kekuatan dan kelebihan setiap orang adalah unik dan tidak dapat ditiru orang lain.

Apa yang Anda alami saat ini adalah buah dari apa yang sudah Anda lakukan beberapa bahkan puluhan tahun yang lalu. Jadi seperti slogan dari perusahaan sport terkenal, Nike : "Just Do It"

Karena masa lalu Anda sudah menjadikan diri Anda saat ini. Anda hanya perlu menciptakan masa depan Anda dari saat sekarang ini.

@vidionw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun