Mohon tunggu...
Agus B Suwardono
Agus B Suwardono Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang

Hobi membaca, menulis, memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ketika Corleone Menyikapi Persaingan

10 Oktober 2024   09:25 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:43 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hal lain, Roman Abramovic membutuhkan bertahun-tahun untuk menjadikan FC Chelsea menjadi kekuatan baru di liga Inggris hingga ia tergantikan dan membuat Chelsea tidak begitu menantang.  

Sheikh Mansour bin Zayed al Nahyan perlu menggelontorkan stimulus yang besar, untuk membuat Manchester City Berjaya seperti sekarang. Hal itu menandakan bahwa mengelola sebuah klub sepak bola tidak segampang yang dikira. Maka caci maki dan nyiyiran yang ditimpakan kepada Yoyok Sukawi sebagai CEO PSIS dianggap sebagai stimulus untuk terus menerus meningkatkan performa, sejalan dengan ungkapan Vito Corleone, "Great man are not born great, they grow great." Ya, semua membutuhkan proses yang melelahkan dan panjang untuk menjadi maju dan bermartabat.

Pun cita-cita besar dalam Hasta Karya yang diusung oleh Yoyok-Joss memerlukan visi dan misi yang kudu disengkuyung bersama. Tak ada jalan lain bahwa program yang sudah dirancang sedemikian rupa ini akan menemukan ketepatannya ketika masyarakat Semarang juga ikut mempelajari, mendukung, dan mewujudkan secara bersamaan.  

Sekali lagi tentu tidak gampang, Yoyok-Joss akan menuai banyak kritikan dan kecaman ketika memulai proses pengenalan ini di masa kampanye.

Yoyok-Joss akan selalu menganggap sebagai bocahe dewe, karena apapun itu adalah segala tindakan untuk mencapai kemajuan, sebagaimana nasihat Vito Corleone kepada anaknya Michael Corleone ketika menerima banyak cacian makian dan hujatan dari musuh-musuhnya dalam film Godfather yang memukau sepanjang masa.

"Terimalah rasa sakit, tersenyumlah jika dihina, rangkullah rasa sakit, karena dalam sakit itu adalah ujian untuk mencapai sukses. Ujian untuk mewujudkan dirimu bermartabat. Dan yang harus kamu ketahui, dari rasa sakit itulah muncul satu-satunya pertanyaan, apakah kamu benar ingin mewujudkan tujuanmu atau kamu adalah seorang yang omong kosong?" (wartosae)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun