Mohon tunggu...
Agus B Suwardono
Agus B Suwardono Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa tingkat akhir di Perguruan Tinggi Swasta di Kota Semarang

Hobi membaca, menulis, memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pilwakot Semarang 2024: Jika Mbak Ita Tidak Maju, Saya Lebih Memilih Mendukung Yoyok Sukawi

1 Agustus 2024   17:54 Diperbarui: 1 Agustus 2024   18:02 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yoyok Sukawi.(Dokumentasi Pribadi)

PEMILIHAN Wali Kota Semarang yang akan dilaksanakan pada November 2024 menjadi sorotan publik, terutama dengan ketidakpastian mengenai calon-calon yang akan bertarung di arena politik. Salah satu nama yang banyak dibicarakan adalah Mbak Ita, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Semarang. 

Namun, situasi politik semakin memanas karena terjadinya masalah hukum yang dihadapi oleh Mbak Ita, yang berpotensi menghalanginya untuk maju dalam pemilihan. Dalam konteks ini, jika Mbak Ita tidak maju, saya lebih memilih untuk mendukung Yoyok Sukawi, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, yang juga merupakan CEO PSIS.

Sebenarnya menurut saya, Mbak Ita memiliki rekam jejak yang cukup baik selama menjabat sebagai Wali Kota Semarang. Sejak dilantik sebagai Wali Kota pada Januari 2023 lalu, banyak program dan kebijakan yang berhasil diimplementasikan, memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun, masalah hukum yang sedang dihadapinya menjadi persoalan yang dapat menghambatnya maju di kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot Semarang) 2024. Dalam sistem politik yang sehat, integritas dan kepercayaan publik adalah dua hal yang sangat penting.

Di sisi lain, Yoyok Sukawi muncul sebagai sosok yang menawarkan harapan baru bagi masyarakat Semarang. Sebagai anggota DPR RI, Yoyok memiliki pengalaman dan pemahaman yang mendalam mengenai politik dan kebijakan publik. Kepemimpinannya di PSIS sebagai CEO juga menunjukkan kemampuannya dalam manajemen dan pengembangan organisasi. Hal ini sangat relevan dalam konteks pemerintahan, di mana keahlian dalam mengelola sumber daya dan membangun tim yang solid adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama.

Dukungan terhadap Yoyok Sukawi bukan hanya karena Mbak Ita yang terancam tidak maju, tetapi juga karena visi dan misinya yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat Semarang. Yoyok memiliki komitmen untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota, serta fokus pada isu-isu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari warga, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Selain itu, dukungan enam partai politik (Demokrat, PKS, PKB, Nasdem, PAN, dan PPP yang telah melaksanakan deklarasi dukungan) terhadap Yoyok Sukawi juga mencerminkan keinginan untuk adanya perubahan dalam kepemimpinan Kota Semarang. Masyarakat semakin menyadari pentingnya memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki popularitas, tetapi juga integritas dan kemampuan untuk membawa perubahan yang positif. Dalam konteks ini, Yoyok Sukawi dapat menjadi pilihan yang tepat.

Namun, mendukung Yoyok Sukawi bukan berarti mengabaikan pencapaian Mbak Ita selama ini. Setiap pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai masyarakat dapat memilih pemimpin yang mampu membawa Kota Semarang ke arah yang lebih baik, sekaligus mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Kesimpulan saya sebagai salah satu warga Kota Semarang, jika Mbak Ita tidak maju dalam pemilihan Wali Kota Semarang, saya lebih memilih untuk mendukung Yoyok Sukawi. Dengan latar belakang dan pengalamannya, Yoyok memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dan memenuhi harapan masyarakat. Saatnya bagi kita untuk berpikir kritis dan memilih pemimpin yang tidak hanya baik di mata publik, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen untuk memajukan Kota Semarang.(*)

Semarang, 1 Agustus 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun