Jakarta -- Harga minyak di pasar New York paska pernyataan dari the Federal Reserve yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS mengisyaratkan penurunan pula akan permintaan minyak di negara tersebut. Tingkat konsumsi diperkirakan melemah.
Harga komoditi minyak berjangka menurun 1.5 percent hari ini setelah pejabat The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja tahun depan. Laporan dari Departemen Energi AS menunjukkan bahwa cadangan minyak AS menurun lebih sedikit dari perkiraan dan cadangan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman minyak ke New York oleh West Texas Intermediate meningkat untuk pertama kalinya dalam empat pekan ini.
Harga Minyak kontrak Agustus menurun sebesar $1.41 ke $94 per barel di bursa elektornik New York Mercantile Exchange. Kontrak komoditi ini kemarin sempat naik $1.24 ke $95.41. harga minyak masih 23 percent lebih tinggi dari tahun lalu.
Sementara minyak jenis Brent untuk kontrak Agustus meningkat $3.26, atau 2.9 percent, ditutup pada $114.21 per barrel di bursa ICE Futures Europe - London kemarin. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 9 Mei atau naik 50 percent dari tahun lalu.
Kontrak dengan benchmark Eropa diperdagangkan secara premium di $18.80 per barel sementara perbedaan harga antara kontrak berjalan London dan New York mencapai sekitar $22.29 pada 15 Juni lalu.(BLB/L8)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H