Mohon tunggu...
Sandy Achmadi
Sandy Achmadi Mohon Tunggu... -

I want to be able

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lampiaskan Emosionalmu ke Dalam Tulisan

3 Maret 2012   02:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang namanya hidup pastilah ada senang dan ada duka , apalagi disaat  banyak  masalah  ada  saja  orang  yang  melampiaskan  masalahnya  dengan  jalan  yang  salah  seperti  bunuh diri,  menggunakan  narkoba ,  bahkan  bisa  membunuh  orang  lain  .  Faktor-faktor  masalahnya  banyak  seperti   terlibat  hutang,  di putusin pacar  , tidak lulus ujian  , dan lain-lain. Tetapi selain mendapat masalah, kita juga pasti akan mendapatkan kesenangan maksudnya pastilah ada yang membuat kita senang  kalau ada susah pasti akan ada senang.  Faktor-faktor yang membuat kita senang seperti lulus ujian dengan nilai memuaskan, mendapat uang tak terduga,  diberi hadiah oleh orang tua atau teman, dan masih banyak yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dari semua itu adalah bagian daripada emosional seseorang, emosional bukan hanya rasa emosi saja tetapi rasa senang, cinta, marah mencakup kedalamnya. Ketika diantara  rasa emosional itu masuk kepikiran kita, maka itu yang akan memberikan ekspresi pada diri seseorang.

Perasaan emosional yang masuk ke pikiran kita, rasanya sayang kalau kita tidak lampiaskan kedalam sebuah tulisan , karena itu akan menjadi sebuah kenangan ketika kita membaca tulisan itu kembali, baik isinya berupa suka maupun duka. Dengan menulis , kita dapat menyegarkan kembali otak , sehingga banyak energi positif yang masuk kedalam pikiran kita. Adapun manfaat menulis adalah membuat sebuah karya alasannya apa yang ditulis adalah bagian dari karya kita walaupun karyanya buruk tetap itu adalah milik kita,  merefresh otak seperti halnya membaca, menulispun juga menyegarkan kembali otak jadi kita mau didorong untuk mengingat kembali isi dari memori diotak yang sudah lupa dan menghindari kepikunan ( alzeimer), menuangkan ekspresi jadi apa yang ada didiri kita buka tanpa harus memendamnya, Sharing ilmu dari sebuah opini maupun fakta sehingga memberikan wawasan kepada pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun