Palu, 29 September 2020
Oleh Nursalim ZA Lahasina
Pilkada Serentak 2020 khususnya Pemilihan Gubernur Sulteng 2020 benar-benar menguras perhatian masyarakat Sulteng. Betapa tidak di tengah perayaan demokrasi, kita dikagetkan dengan serangan pandemi covid-19 yang merubah pola kehidupan secara drastis.
Pola pendidikan misalnya yang tadinya berada di dalam ruang kelas bergeser ke dunia virtual. Silaturahmi yang mempertemukan fisik dan jabatan erat digantikan oleh wadah zoom, hangout, skype, video call, dll. Apa tah lagi kesehatan yang menjadi jagad pertarungan semesta. Dunia kesehatan kita begitu linglung dan diporak-porandakan oleh virus yang vaksinnya belum kunjung menghampiri hingga kini.
Masyarakat sulteng umumnya telah diuji bertubi-tubi oleh beragam bencana yang cukup menelan banyak korban materil maupun nonmateril beberapa tahun terakhir. Belum mampu keluar dari peliknya kehidupan ekonomi, kesulitan mengakses pendidikan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang cukup. Covid-19 datang tanpa dilihat dan menambah beban kesulitan masyarakat.
Masyarakat tak lagi bebas keluar mencari rezeki seperti dulu. Anak-anak semakin sulit menjangkau pendidikan dikarenakan menurunnya penghasilan orang tua. Pembangunan infrastuktur dikurangi akibatnya pertumbuhan ekonomi menurun drastis. Produk produk umkm tak terbeli dan produksi turunannya terganggu. penjualan hasil nelayan dan petani berkurang. Orang tua semakin pusing melihat keluarganya sakit dan tak mampu mengakses kesehatan.
Ditengah kerisauan itu, Anwar Hafid-Sigit Purnomo atau lebih dikenal dengan sebutan AS hadir memberikan harapan dengan menawarkan pendidikan dan kesehatan gratis serta cipta lapangan kerja. Program unggulan AS ini laku keras dan mendapat tempat di hati masyarakat sulteng. Sebab program AS menjawab segala kesulitan yang dirasakan masyarakat sulteng saat ini. AS pun menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur  sulteng yang menurut hasil survey beberapa lembaga konsultan bakal memenangkan kontestasi pilgub sulteng 2020.
Namun, di atas segala skenario makhluk, masih ada yang Maha Skenario. Kita berupaya dan Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pemberi. Makhluk tidak kuasa, Tuhan lah yang Kuasa. Ya kita tentu meyakini bahwa skenario tidak lolosnya AS pada babak kualifikasi Pilgub sulteng 2020 tidak lepas dari tangan Tuhan.
Lalu apakah dengan tidak lolosnya AS harapan kita pupus ???
Tidak... dengan tegas kita katakan harapan baru sulteng, harapan akan terwujudnya pendidikan gratis, kesehatan gratis dan cipta lapangan kerja itu masih dan selalu ada.