MOROWALI, 4/2/2020 - Sampai hari ini pemerintah belum juga menemukan vaksin penangkal corona virus desease atau yang lebih familiar dengan code name covid-19. Hal ini semakin menambah panjang masa darurat wabah covid19.
Beberapa daerah bahkan berinisiatif untuk melakukan lockdown total terutama di daerah yang telah menjadi daerah epidemi maupun yang persebarannya semakin masif. Namun ada juga wilayah yang lebih memilih menganjurkan masyarakat untuk jaga jarak dan tinggal di rumah.
Ada yang menarik jika kita melihat masyarakat di pedesaan sana. Anjuran tetap tinggal di rumah dilaksanakan dengan cara yang lebih bermanfaat. Daripada tinggal di rumah dan semakin membebani beban kekuarga.
Beberapa masyarakat tetap memilih untuk beraktivitas di luar rumah dengan tetap menyesuaikan protap pencegahan covid19. Yang paling banyak masyarakat desa lakukan adalah berdiam diri di kebun atau bagi nelayan memilih untuk tinggal di rompong ataupun memancing di laut lepas.
Pilihan tetap tinggal di kebun sangat rasional bagi masyarakat desa. Pasalnya di pedesaan rata-rata masyarakat masih memiliki lahan untuk diolah.
Pertimbangannya adalah dibanding tinggal di rumah, berkebun bisa membantu menyediakan kebutuhan pangan keluarga sekaligus menyediakan stok kebutuhan bagi masyarakat lainnya. Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk investasi komoditi yang lagi dibutuhkan jangka pendek dan jangka panjang nanti.
Nah, bagi masyarakat desa yang memiliki lahan perkebunan. Ayo get back to nature. Tinggal di kebun dan jaga jarak sesama demi pencegahan meluasnya virus covid19. Alam sedang memanggil kita untuk lebih dekat padanya. Kesehatan terpelihara, kebun pun terpelihara.
NurSalim ZA Lahasina
Kompasianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H