Mohon tunggu...
Rinto Tampubolon
Rinto Tampubolon Mohon Tunggu... -

Menggurat dunia maya dengan hati dan akal budi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Banteng Muda

9 April 2014   08:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Desaku tidak lagi berlangit biru.

Padiku yang menguning telah rusak terkena bencana dan hama

Hutan hijauku terbakar oleh korupsi yang merajalela

*******

Ku coba memasuki hutan yang tersisa, mencoba mencari tahu apakah masih ada yang belum punah

Ku temukan seeokor banteng muda yang lincah di pinggir  belantara

Ia tidak elok dan tidak berperawakan besar dan gagah

Ia berdiri berhadapan dengan seekor macan yang marah

Banteng muda gesit selalu menghindar dari amukannya

Macan ke lelahan lalu masuk ke hutan belantara

Mencari tempat untuk menyandarkan kepala

*******

Itulah kisah banteng muda

Ditengah-tengah desaku yang porak poranda

Semoga engkau tetap ada, kataku mengiring langkahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun