Bergabung dengan komunitas jurusan
Suasana siang yang panas, matahari persis bersinar di atas kepala, sekitar sembilan puluh derajat dari permukaan bumi. Alif dan rekan-rekan mahasiswa satu jurusan, sedang asyik nongkrong di tangga naik, tanggga menuju gedung kuliah lantai tiga.
Tiba-tiba komunitas mahasiswa yang sering ceplas ceplos dengan logat Betawi yang kental, yang berjumlah tujuh orang dan anggotanya cowok semua, mengambil alih pembicaraan.
"Heh, elu-elu semua! gue ame temen-temen, mau ada acara nih, mau pade ikut kagak?" tanya Bang Zein, selaku ketua komunitas betawi.
Kemudian dari kelompok mahasiswi,yang suka travelling menanggapi ajakan dari ketua komunitas betawi.
"Emangnye elu mau ngadain acara ape, Zein?" tanya Ani.
"Ini acara, khusus buat cowok. Kagak nerime yang cewek, tahu!" seru Bang Zein, menjawab pertanyaan Ani.
Kelompok yang berasal dari daerah, mendengar ajakan Bang zein dan komunitasnya, merasa tertarik juga rupanya. Alif dan teman-teman satu komunitas dari daerah, yang di stempeli oleh kelompok cewek jakarta sebagai genk Kurcaci, merasa tertarik dengan ajakan  Bang Zein.
"Maaf Bang Zein, aku dan teman-teman tertarik dengan ajakan Bang Zein. Aku, Limin, Paiz, Yoyo, Wahib, dan Andi, boleh ikutan?" tanya Alif, mewakili teman-teman nya.
"Nah ini yang gue demen, elu-elu mesti harus ikut. Kite-kite pade, mau naik gunung. Rencananye mau naik gunung salak, yang lokasinya di Bogor," kata Bang Zein, memberikan penjelasan pada Alif dan teman-temannya.
"Kapan rencananya Bang? Naik apa ke gunung salaknya? Terus apa yang harus dipersiapkan?" tanya Alif, memberondong pertanyaan dengan antusias.