Mohon tunggu...
Toto Subroto
Toto Subroto Mohon Tunggu... profesional -

belajar sederhana untuk hidup yang tidak sederhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ahmadiyah itu Islam !?

8 Februari 2011   14:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagian golongan islam menyakini bahwa suatu ketika di akhir jaman akan turunnya kembali nabi Isa as, berikut hadist-hadist yang mendukung akan turunnya kembali nabi isa as tersebut:
1. Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, Nyaris akan turun kepada kalian putera Maryam (Nabi Isa as) menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib dan membunuh babi dan memungut jizyah dan memenuhi harta … (HR Muslim dalam kitab Iman bab turunnya Isa).
2. Dari Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Akan tetap ada dari umatku yang berjuang dalam haq dan eksis terus hingga hari kiamat. Kemudian Nabi Isa bin Maryam turun. Lalu pemimpin umat Islam saat iu berkata kepada Nabi Isa,”Kemarilah dan jadilah imam dalam shalat kami”. Namun Nabi Isa menjawab,”Tidak, kalian menjadi peminpin di antara kalian sendiri . Sebagai bentuk pemuliaan Allah atas umat ini”.
3. Rasulullah SAW bersabda,”Nabi Isa masih tetap tinggal di bumi hingga terbunuhnya Dajjal selama 40 tahun, lalu Allah mewafatkannya dan dishalatkan jenazahnya oleh umat Islam. (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hiban, Al-Hakim dan dishahihkan oleh az-Zahabi).
dari hadist-hadist diatas dapat disimpulkan bahwa umat islam menyakini pada suatu ketika nabi isa akan turun ke bumi. Walaupun tiap-tiap golongan mensyaratkan kejadian tersebut, seperti munculnya kekacauan yang luar biasa (mendekati kiamat) yang dilakukan oleh Dajjal. Nama Dajjal ini bisa jadi orang atau golongan mungkin saya bahas lain waktu, tapi yang penting terjadinya kekacauan di akhir jaman.
Intrepretasi tentang Dajjal dan hari akhir (kiamat) ini tentu akan bersifat subjektif. akibat dari intrepretasi subjektif ini.
Bisa jadi ini terjadi pada jaman Mirjha Ghulam Ahmad. Dia mengalami sensasi spritual yang seperti mendapatkan pengetahuan baru yang bersifat langsung dari Tuhan atau wahyu. karena merasa telah menerima wahyu, diapun menyampaikan hal ini kepada pengikutnya.
dari perpektif saya, karena turunnya nabi isa itu sangat subjektif maka bisa jadi kejadian yang ada dalam hadist diatas itu sebagai peneguhan terhadap agama islam sendiri yang akan hadirnya kembali nabi isa.
apakah ahmadiyah menyimpang dari islam, klo kita melihat dari kacamata waktu dan pengikut Ghulam Ahmad pada saat itu, tentu sah-sah saja, wong ada hadistnya kok.

Nah pertanyaan selanjutnya bagaimana skrng, didalam ahmadiyah sendiri terjadi perkembangan menjadi dua golongan utama, yang satu tetap menyatakan ghulam ahmad merupakan titisan nabi isa, golongan kedua menganggap Ghulam Ahmad hanya sebatas imam atau wali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun