Museum Tekstil merupakan satu-satunya museum di Jakarta yang memiliki tugas khusus dalam rangka pelestarian tekstil tradisional. Gagasan mendirikan Museum Tekstil muncul sejak 1975, dilatarbelakangi sinyalemen bahwa membanjirnya tekstil modern dengan variasi motifnya telah banyak menggeser tekstil tradisional nusantara. Gagasan tersebut diprakarsai oleh Himpunan Wastraprema (pecinta kain adat), Bapak Ir. Safioen yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Tekstil Departemen Perindustrian dan masyarakat umum.
Gubernur Ali Sadikin mendukung upaya tersebut dan menyediakan tempat bagi museum yang akan didirikan, yaitu sebuah gedung di Jl. Petamburan (Sekarang Jl KS Tubun No. 4). Pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta.
Gedung yang digunakan memang gedung tua bergaya arsitektur kolonial yang dibangun pada abad ke-19 dan menjadi salah satu cagar budaya kota Jakarta. Kompleks bangunan terdiri dari satu bangunan utama dan bangunan tambahan di sisi kiri dan kanannya. Bangunan utama merupakan ruang pameran, sedangkan bangunan tambahan digunakan sebagai sekretariat Himpunan Wastaprema, kantor, toko cenderamata, kantin dan salah satu ruang saat ini digunakan sebagai akses pendopo kreativitas. Selain itu, ada Taman Pewarna Alam, yang merupakan open air museum untuk mengenalkan kepada pengunjung aneka ragam tumbuh-tumbuhan penghasil zat warna kain.
Tahun 1998, Pemda DKI Jakarta melakukan perluasan areal Museum Tekstil di sebelah timur dan menjadikan gedung tua yang berlokasi di Jl. KS Tubun No. 2 sebagai Galeri Tekstil Kontemporer. Gedung tersebut diresmikan penggunaannya tanggal 21 November 2000.
KOLEKSI
Museum tekstil hanya mengoleksi satu jenis benda koleksi yaitu berupa tekstil tradisional dan perkembangnnya dari berbagai daerah di Indonesia serta dari negara lainnya. Jumlah koleksi saat ini mencapai 2.414 buah. Koleksi berasal dari sumbangan/hibah masyarakat, baik secara pribadi maupun lembaga/yayasan serta pembelian Pemda DKI Jakarta.
Embrio koleksi Museum Tekstil berasal dari para pencinta kain yang tergabung dalam Himpunan Wastaprema sejak awal pendirian sekitar 500 koleksi, disusul sumbangan pada saat HUT ke 25 sebanyak 200 koleksi, dan tahun 2014 tepatnya tanggal 24 Mei 2014 lalu mendapat sumbangan/hibah dari Yayasan Arsip Nasional sebanyak 94 koleksi.
Ragam koleksi di Museum Tekstil dibagi dalam 5 kelompok:
1. koleksi batik
2. koleksi tenun