Mohon tunggu...
Totok Yulianto
Totok Yulianto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hai, saya Totok Yulianto! Seorang Guru Profesional yang senang berbagi cerita tentang Guru, Siswa, Majemen Sekolah, Psikologi dan Mutu Sekolah. Di Kompasiana, saya ingin mengajak teman-teman untuk berdiskusi dan belajar bersama. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar dan saran ya!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

TOXIC vs TOZIX dalam Dunia Kerja: Pilih Mana?

18 Desember 2024   09:54 Diperbarui: 18 Desember 2024   09:54 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks akronim, TOXIC dapat diartikan secara kreatif untuk menggambarkan hal-hal negatif dalam dunia kerja. Berikut adalah salah satu bentuk akronim yang dapat digunakan:

T.O.X.I.C.

Threatening (Mengancam)
Lingkungan atau perilaku yang membuat orang merasa tidak aman secara mental atau fisik.

Oppressive (Menekan)
Atasan atau sistem kerja yang terlalu menekan karyawan hingga mereka merasa tertekan dan kehilangan motivasi.

Xenophobic (Diskriminatif)
Adanya diskriminasi atau ketidaksukaan terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan perbedaan seperti latar belakang, budaya, atau keyakinan.

Insensitive (Tidak Peka)
Ketidakpedulian terhadap perasaan, kebutuhan, atau situasi karyawan lainnya.

Conflict-prone (Rentan Konflik)
Tempat kerja yang penuh konflik dan perselisihan antar karyawan atau antara karyawan dengan manajemen.

Akronim ini dapat digunakan untuk menggambarkan situasi atau budaya yang membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat dan merugikan. Anda bisa menggunakannya untuk artikel atau diskusi tentang mengenali dan mengatasi budaya kerja yang beracun.

Dalam dunia kerja, TOZIX sering dipahami sebagai prinsip atau strategi yang berkaitan dengan efektivitas kerja. TOZIX sendiri merupakan akronim dari:

T: Tepat waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun