Srodokan adalah sebuah dusun di mana kami di besarkan. terletak di Kelurahan Wukirsari Kecamatan Cangkringan kurang lebih 12 km dari puncak Gunung Merapi dan sebelah timur dusun terdapat Sungai Gendol. Di Dusun Srodokan Terdiri dari 1 RW, 3RT, dan kurang lebih ada 200 kepala keluarga tinggal di dusun Srodokan. Dusun Srodokan yang dulu hijau dengan pepohonan yang tumbuh disekitarnya juga terkenal dengan aneka buahnya.
Pada saat erupsi Gunung Merapi yaitu tanggal 5 November 2010 telah mengubah Dusun Srodokan menjadi hamparan pasir dan bebatuan. Dusun Srodokan tempat dimana dulu kami tinggal termasuk salah satu dusun yang terkena dampak muntahan lahar panas Gunung Merapi. Pada malam kejadian, hanya ada pemuda dan sebagian bapak-bapak yang menjaga dusun karena sebagian penduduk telah mengungsi, terutama anak-anak, wanita, dan usia lanjut.
Sekitar pukul 21:00 WIB kami dan semua warga sudah menerima peringatan melalui handy talky maupun handphone bahwa kami dan warga yang masih berada di dusun harus turun untuk mengungsi.Maka kami dan warga yang masih ada di dusun pun turun untuk berkumpul di kantor Kecamatan Cangkringan, tetapi sebagian bapak-bapak masih tetap bertahan di dusun.
Pukul 23:30 WIB banyak sekali kendaraan dari arah utara menuju ke arah selatan, meskipun hujan abu dan kerikil pada waktu itu sangat menggangu, kami pun ikut lari karena semua tahu bahwa situasi pada waktu itu sudah sangat berbahaya. Semua orang terlihat panik, bahkan tidak jarang kita melihat orang yang terjatuh dari motornya. Suasana pada malam itu sangat mencekam, banyak orang yang mengira bahwa saat itu adalah akhir dari dunia.
kami bersama beberapa tetangga mengungsi di berbagai tempat terpisah dan langsung mencoba menghubungi keluarga masing-masing. Alhamdulillah, semua keluarga kami selamat. Tetapi betapa kagetnya ketika melihat berita di televisi terlihat dusun-dusun yang jauh di sebelah selatan dusun kami telah terbakar, dan di sebutkan bahwa jarak luncuran Gunung Merapi mencapai 18 km.
Ke esokan harinya tanggal 6 November 2010 beberapa warga mencoba untuk melihat keadaan dusun Srodokan meskipun merasa takut karena Gunung Merapi pada waktu itu masih mengeluarkan asap tebal dan suara gemuruh.kami beserta warga telah memastikan bahwa seluruh Dusun Srodokan sudah porak poranda termasuk rumah tempat tinggal kami. Sebagian rumah warga ada yang masih terlihat meskipun rusak berat dan sebagian tidak terlihat sedikitpun karena tertutup material atau mungkin sudah roboh. Kami bersama bersama warga hanya bisa melihat dari jauh sekitar 100 meter dari rumah, karena material dan abu yang masih sangat panas.kita merasa sedih setelah melihat suatu kondisi yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H