Mohon tunggu...
Totok Handoko
Totok Handoko Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

tinggal di jember

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aho di Antara J-Rock dan Amargyla

22 Desember 2012   06:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:12 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa yang tidak tahu lagu beken era 80an. Judulnya Kemesraan. Saya sering mendengar lagu itu dibawakan seorang musisi kenamaan, Iwan Fals. Rasanya begitu indah dan mendamaikan. Khas irama lawas sedikit cempreng serasa menyeret ke masa-masa banyak tahun silam. Fantastik.

Lain zaman lain cerita. Ada sebuah lagu dengan judul serupa. Reff-nya pun masih sama persis. Hanya untuk lirik yang lainnya diganti. Disesuaikan dengan lirik kekinian anak muda zaman edan. Tiada lain kalau bukan Amargyla, band indi asal Malang.

Buat saya, liriknya sangat kocak dan menawarkan alternatif yang tidak wajar di jagad permusikan yang pernah saya dengar. Kalau yang lainnya kebanyakan bicara cinta-cintaan, yang ini beda. Saya takjub skaligus kagum pada band indi yang saya kenal dari seorang kawan yang menjejak pendidikan S2 di Malang ini.

Lirik dari tiap lagu-lagunya mengumbar kelugasan terhadap situasi yang banyak terjadi. Sebuah keadaan yang sering di-tabu-kan oleh banyak orang. Amargyla menyuarakan dengan genre hiphop dan bahasa embongan yang mudah dimengerti. Sebuah terobosan sebagai jalan pelarian dari band-band kebanyakan.

Eits, buat yang pikirannya masih belum sepenuhnya terbuka, saya sarankan jangan coba-coba menyetel lagu ini—Kemesraan. Termasuk lagu-lagu Amargyla yang lainnya. Karena, so pasti akan ada cap berlabel negatif dari Anda. Ini yang masih sering dan banyak terjadi di pusparagam manusia kita. Karena tidak tahu, makannya menganggap tabu. Dan malahan, tidak disangka tidak dinyana, sudah merembet kemana-mana.

Saran saya, coba buka mata lebih luas dan tajam tentunya. Luas terhadap segala sesuatu yang baru. Tajam, untuk memilah mana yang dirasa baik dan kurang baik. Lantas, untuk tindakan selanjutnya, saya serahkan pada masig-masing kepala.

Siapa yang tidak kenal seorang Aho? Pria kelahiran Sidoarjo dengan etos pesantren yang kental—suka ibadah maksud saya. Sekaligus pegiat J-Rock sejati. Namanya sudah kondang seantero Fakultas Ekonomi UnJem.

Meski Aho adalah penggemar J-Rock sejati, dia tidak segan-segan membuka wawasan baru terhadap band-band indi macam Amargyla. Acap kali ketika saya lagi khusyuk menikmati lantunan lagu Amargyla, dia tiba-tiba gabung sambil manggut-manggut mengikuti irama hiphop yang mendendang.

Etosnya yang lekat pesantren pun tak jadi rintangan untuk lagu-lagu indi bikinan Amargyla. Baginya surga dan neraka masihlah jauh dari sekadar menikmati lantunan sebuah lagu kocak. Kali ini, saya sepaham dengan dia.

Untuk lagu Amargyla yang judulnya KeMesRaAn, nampaknya lirik lagu itu ada yang dirasa kurang pas buat Aho. Untuk Reff-nya,”Kemesraan ini/Janganlah cepat berlalu//Kemesraan ini/Inginku kenang selalu//Hatiku damai/jiwaku tentram disampingmu//Hatiku damai/Jiwaku tentram bersamamu//”

Lalu oleh Aho lebih dimantapkan lagi Reff-nya menjadi, ”Kenikmatan ini/Janganlah cepat berlalu//Kenikmatan ini/Inginku kenang selalu//Hatiku damai/jiwaku tentram disampingmu//Hatiku damai/Jiwaku tentram bersamamu//”

Saya salut. Kalau boleh, acungan jembol tepat mengudara di muka Aho. Bagi saia, ini juga sebagai pengalaman apik. Seorang penggila J-Rock setelah mengalami kecelakaan, dia menjadi sangat kreatif dan sedikit apatis. Kreatifnya dia menyumbang aransemen lagu kemesraan-nya Amargyla. Apatisnya, dia tidak peduli lagi J-Rock mau konser pakai baju batik atau tidak.

Salut Jo!!!!

28 November 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun