Pelaku olahraga amatir di Kabupaten Kebumen hari ini (Sabtu, 9 Pebruari 2019) menghadiri undangan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Kabupaten Kebumen Tahun 2019 yang bertempat di salah satu ruang rapat Hotel dan Cafe Candisari, Karanganyar, Kebumen. Dihadiri oleh 37 dari 40 anggotanya yang berasal dari perwakilan Pengurus Kabupaten (Pengkab) cabang-cabang olahraga (cabor) berjalan relatif lancar.Â
Kegiatan yang tentunda dua bulan karena adanya hajatan POR Provinsi Jawa Tengah di Solo 2018 ini, dibuka oleh RAY Ageng, Staf Ahli mewakili Bupati Kebumen, Yasid Mahfudz, secara umum mengungkap masalah klasikal: kelangkaan prestasi maksimal dari cabor-cabor prestasi karena minimalnya dukungan dari Pemerintah dan DPRD dengan alasan klasik pula.Â
Salah satu alasan itu adalah mengambing-hitamkan peringkat kemiskinan Kabupaten Kebumen sebagai daerah termiskin kedua di Provinsi Jawa Tengah yang telah berlangsung puluhan tahun.Â
Hebatnya, dalam kurun waktu yang relatif pendek, ada dua kasus Operasi Tangkap Tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Yaitu kasus suap  Setda Adi Pandoyo yang terjerat proyek perbukuan di lingkungan Disdikpora 2016.Â
Dan kasus suap lainnya yang dilakukan Bupati Baru, M. Yahya Fuad pada tahun 2018. Kedua kasus tersebut bukan lagi sebuah ironi, namun telah menjadi tragedi yang oleh sebagian warga masyarakat Kabupaten Kebumen sebagai tsunami pemerintahan.  Â
Karena itu, mulai tahun berikutnya (2020) prestasi olahraga dapat didongkrak ke posisi yang lebih baik. Cara yang akan dilakukan oleh KONI di antaranya adalah mendasari pada Basis Data Atlet dengan peluncuran aplikasi serta mendorong partisipasi aktif cabang-cabang olahraga dalam perencanaan kegiatan dan penganggaran  KONI tahun 2020. Dengan demikian, semua cabang olahraga anggota KONI diberikan kesempatan yang sama untuk memaksimalkan kemampuannya. Terutama dalam hal pembinaan prestasi atlet maupun manajemen organisasi.Â
Sebagai ilustrasi, jika di tahun 2015 alokasi dana hibah untuk KONI sebesar 600 juta, 2017 : 1 milyar, 2018: 1,25 milyar dan 2019 naik tipis menjadi 1,35 M. Maka mulai tahun 2020, diperkirakan alokasi anggaran kegiatan olahraga semua cabang olahraga anggota KONI Kabupaten Kebumen akan mencapai nilai 5 milyar rupiah.Â
Peningkatan yang cukup tajam ini diharapkan akan menjadi langkah besar pengurus KONI Kabupaten Kebumen dalam format baru meskipun masih diisi oleh wajah-wajah lama.Â
Bagi cabang-cabang olahraga yang secara tradisi sebagai tambang emas semisal tinju, judo dan beberapa cabang olahraga beladiri lain seperti Kempo yang potensial mendulang banyak medali di arena Porprov maupun PON diharapkan lebih terpacu dengan format baru tersebut. Sebagai pendatang baru, Pengurus Kabupaten Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Pengkab Perkemi) Kebumen merasa tertantang untuk mewujudkan harapan tersebut.Â