Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan TNI dan Implementasi Misi Panglima

4 Oktober 2024   17:17 Diperbarui: 4 Oktober 2024   17:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prajurit TNI Angkatan Laut dan Royal Australian Army melakukan simulasi serangan amfibi (KOMPAS/PANDU WIYOGA)

Trend kedepan mendorong kekuatan pertahanan Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan kemampuan penguasaan senjata saja, tapi lebih lanjut berupa penguasaan teknologi dan keahlian khusus lainnya.Apalagi dalam menghadapi perang asimetrik (asymetric warfare) sangat dibutuhkan keahlian penguasaan teknologi alutsista canggih yang terpadu dengan revolusi Industri 4.0.

Pendidikan dan pelatihan personel militer pada masa mendatang dihadapkan pada dua hal yang sangat penting yaitu, Human Intelligence to Human Intelligence, dan Human Intelligence to Artificial Intelligence, Hal ini karena masa sebelumnya society 1.0 sampai dengan 4.0 adalah 100 persen fisik, sedangkan society 5.0 adalah 50 persen fisik yaitu senjata konvensional dan senjata non konvensional, dan 50 persen virtual yaitu senjata siber.

Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan kemudahan bagi kehidupan sosial, tetapi juga memungkinkan munculnya bermacam kerawanan dari meluasnya pemanfaatan sharing data dan informasi, serta terhubungnya berbagai sistem yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dibutuhkan bermacam inovasi untuk mengatasi ancaman asimetris dan sekaligus mendukung tugas-tugas TNI khususnya Puspen TNI dan Satkomlek.

Puspen TNI perlu membuat konten media yang relevan dengan tantangan zaman. Konten TNI tersebut sangat efektif untuk membina komunikasi dan kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Sesuai perkembangan zaman.

Perlu platform digital yang mampu mendukung tugas Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia, disingkat (Puspen TNI). Yakni Badan Pelaksana Pusat di tingkat markas besar Tentara Nasional Indonesia yang berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI.

Puspen TNI bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi penerangan terkait TNI secara terpadu dan berlanjut, meliputi pengolahan informasi menjadi bahan penerangan kepada masyarakat umum dan keluarga besar TNI. Puspen merupakan penjuru terdepan dalam mengkomunikasikan kembali informasi ke tengah-tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Keniscayaan, Industri 4.0 bisa meningkatkan tingkat kesiapan operasional TNI. Untuk menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Salah satu caranya adalah lewat pendidikan dan kursus reguler bagi kesatuan TNI untuk mengikuti dan menguasai perkembangan bidang teknologi yang menjadi pilar Industri 4.0.

Menurut konsultan dunia terkemuka Deloitte, bahwa Industri 4.0 mampu meningkatkan tingkat kesiapan operasional militer. Kemajuan dalam teknologi Industri 4.0 sangat membantu organisasi pertahanan negara meningkatkan kesiapan dan keefektifan mereka.Bermacam alutsista dan infrastruktur militer penunjang kini telah menerapkan dan didukung dengan teknologi Internet of Things (IoT) dan teknologi Big Data. Teknologi pilar Industri 4.0 itu sangat membantu perencanaan tugas militer, operasi militer maupun untuk efektifitas anggaran militer suatu negara. Dalam laporannya, Deloitte menyatakan bahwa pasukan pertahanan AS mampu meningkatkan kesiapan mereka berkat teknologi Industri 4.0.

Sekarang setiap personel pasukan TNI terhubung dengan internet satu sama yang lain. Keterbukaan informasi semakin lebar sehingga harus mengimbangi dengan perkembangan revolusi tersebut. Alutsista TNI juga harus secepatnya dikembangkan agar berbasis pada penggunaan teknologi big data dan artificial intelligence.

Sudah saatnya seluruh elemen hankam di negeri ini ditransformasikan untuk menghadapi ancaman atau perang asimetrik (asymmetric warfare ). Ancaman negara pada abad kini tidak hanya didominasi oleh kekuatan militer suatu negara akan tetapi juga kekuatan non state actors yang tidak hanya menyerang instansi militer melainkan juga mengancam seluruh aspek kehidupan masyarakat. (TS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun