Sebagai pakar teknik penerbangan, IAH sangat mumpuni kerja detail. Tentunya mampu mewujudkan diferensiasi inovasi yang berbasis gagasan desain dari masyarakat. IAH memiliki relasi dunia terkait pakar desain produk yang akan mengembangkan gagasan desain masyarakat layak untuk diproduksi. Dari kacamata ilmu desain produk, banyak gagasan yang secara sekilas terlihat mencengangkan, namun setelah dicoba untuk direalisasikan, ternyata sangat sulit atau bahkan tidak mungkin direalisasikan menjadi produk yang baik.
Pengalaman internasional IAH memudahkan membangun kota cerdas dan peningkatan kapasitas inovasi daerah. Seperti yang pernah dilakukan di kota Austin dan Cleveland di Amerika Serikat. Disana program open innovation ditandai dengan berhasilnya kota itu menjadi rumah dari puluhan konsorsium industri semikonduktor. Dengan cara mengembangkan Advanced Research Park yang menghasilkan berbagai produk unggulan dunia.
Patut dicatat, sewaktu kota Cleveland dilanda resesi ekonomi dan stagnasi pembangunan infrastruktur, Walikota George Voinovich melakukan gerakan penyelamatan dengan dukungan dari para inovator dan pengusaha yang berkumpul bersama untuk curah pikir dan merevitalisasi budaya inovatif. Dari forum tersebut menghasilkan berbagai macam solusi yang antara lain tentang metode untuk penghematan anggaran dan metode untuk mengefektifkan roda pemerintahan. Masih banyak contoh lainnya yang berkembang di Amerika Serikat dengan program serupa, yakni Silicon Valley, Arizona, Florida, Wichita, dan lain-lain.
IAH yang telah terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode mendatang tentunya memiliki strategi industrialisasi berbasis lokalitas. IAH telah meluncurkan buku yang berjudul Kebangkitan Industri Dirgantara Menuju Indonesia Emas 2045. Buku tersebut sangat relevan dengan kondisi dunia penerbangan. Ilham Habibie hingga kini masih konsisten menggeluti rancang bangun pesawat terbang, dan telah bersiap melakukan transformasi industri penerbangan yang mengarah kepada penggunaan energi baru terbarukan. Transformasi juga menyangkut fabrikasi industri pesawat terbang yang sesuai dengan etika lingkungan hidup dan era Industri 4.0. Sehingga proses produksi pesawat, sertifikasi dan pengujian bisa dilakukan lebih praktis dan efisien. Standar dan regulasi bisa dipenuhi dengan cepat.
Menghadapi era Industri 4.0, tentunya IAH memiliki konsep dan strategi untuk mencetak SDM unggul dari generasi milenial dan generasi Z yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan zaman dalam jumlah yang besar. Sebagai Ketum PII, tentunya memiliki warisan dari ayahnya terkait program vokasional berbasis apprentice yang merupakan kunci sukses industrialisasi. (TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H